Meneropong Dunia Keamanan Siber: Operasi Malware dan Perlindungan Data Global
Courtesy of Wired

Meneropong Dunia Keamanan Siber: Operasi Malware dan Perlindungan Data Global

Menginformasikan perkembangan terkini dalam dunia keamanan siber, termasuk operasi penghapusan malware besar-besaran, tuduhan terhadap aktor ancaman dunia maya, serta isu privasi dan penggunaan data oleh pemerintah AS, dengan menyoroti ancaman, respons internasional, dan teknologi terkait keamanan digital.

24 Mei 2025, 17.30 WIB
277 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Replikasi senjata 3D ternyata mudah dan legal di AS.
  • Penegakan hukum internasional berhasil menanggulangi malware Lumma, mengamankan data dari pencurian.
  • Tindakan pemerintah AS untuk membangun konsorsium data dapat menimbulkan risiko privasi yang serius.
Louisiana , Amerika Serikat - Minggu ini, berbagai berita penting terkait keamanan digital muncul, mulai dari eksperimen mencetak senjata 3D yang mudah dan legal, hingga upaya global menumpas malware jahat yang mencuri data penting milik jutaan orang di seluruh dunia.
Operasi internasional berhasil membongkar dan menurunkan jaringan malware Lumma yang luas, serta mendakwa pelaku Rusia yang diketahui mendesain malware Qakbot, sebuah alat berbahaya yang banyak digunakan kelompok kriminal untuk menghasilkan jutaan dolar.
Selain itu, sebuah database besar berisi ratusan juta data penting dari berbagai platform populer juga ditemukan dan diturunkan, menandakan pentingnya keamanan data pribadi di era digital yang sering terancam kebocoran.
Di sisi lain, rencana Amerika Serikat untuk membeli data pribadi warga dari pasar komersial menuai kekhawatiran soal privasi dan potensi penyalahgunaan data, sementara aplikasi pesan Signal menunjukkan inovasi dengan melindungi pengguna dari pengambilan screenshot tanpa izin oleh Microsoft Recall.
Berita juga mengangkat fakta bahwa kelompok hacker yang dikenal sebagai Fancy Bear, terkait dengan intelijen militer Rusia, secara aktif menargetkan teknologi dan kamera keamanan untuk memata-matai bantuan ke Ukraina, memperlihatkan kenyataan seriusnya ancaman siber dalam geopolitik.
Referensi:
[1] https://wired.com/story/us-spies-one-stop-shop-private-data/

Analisis Kami

"null"

Analisis Ahli

Prediksi Kami

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh otoritas terkait dengan senjata 3D?
A
Otoritas menemukan senjata 3D yang diyakini digunakan oleh Luigi Mangione dalam kasus pembunuhan CEO UnitedHealthcare.
Q
Apa itu Lumma dan apa fungsinya?
A
Lumma adalah malware yang digunakan untuk mencuri informasi sensitif seperti kata sandi dan informasi perbankan.
Q
Siapa yang diduga terlibat dalam pengoperasian malware DanaBot?
A
Enam belas warga negara Rusia diduga terlibat dalam pengoperasian malware DanaBot.
Q
Apa fitur baru yang diperkenalkan oleh Signal?
A
Signal memperkenalkan fitur untuk mencegah pengambilan tangkapan layar di Windows.
Q
Apa tujuan dari konsorsium data intelijen yang ingin dibangun oleh pemerintah AS?
A
Konsorsium data intelijen bertujuan untuk menciptakan pasar di mana informasi pribadi dari broker data dapat dibeli oleh agen intelijen AS.

Artikel Serupa

DanaBot: Malware Rusia yang Digunakan untuk Kejahatan dan Spionase NegaraWired
Teknologi
3 bulan lalu
125 dibaca

DanaBot: Malware Rusia yang Digunakan untuk Kejahatan dan Spionase Negara

Penindakan Besar Lumma: Mematahkan Serangan Malware Pencuri Data 2024-2025Wired
Teknologi
3 bulan lalu
47 dibaca

Penindakan Besar Lumma: Mematahkan Serangan Malware Pencuri Data 2024-2025

Ancaman Siber dan Keamanan Nasional: Reorganisasi, AI, dan Penindakan GlobalWired
Teknologi
6 bulan lalu
131 dibaca

Ancaman Siber dan Keamanan Nasional: Reorganisasi, AI, dan Penindakan Global

Bahaya Besar dari Pemotongan Staf dan Serangan Siber Terbesar Tahun IniWired
Teknologi
6 bulan lalu
154 dibaca

Bahaya Besar dari Pemotongan Staf dan Serangan Siber Terbesar Tahun Ini

Kebocoran Chat Black Basta Ungkap Anggota dan Target Rahasia RansomwareTechCrunch
Teknologi
6 bulan lalu
292 dibaca

Kebocoran Chat Black Basta Ungkap Anggota dan Target Rahasia Ransomware

Google Tolak Permintaan Data Lokasi Massal, Lindungi Privasi PenggunaForbes
Teknologi
7 bulan lalu
150 dibaca

Google Tolak Permintaan Data Lokasi Massal, Lindungi Privasi Pengguna