Courtesy of YahooFinance
Penurunan Drastis Saham Nintendo Akibat Tekanan Pasar Global yang Bergolak
07 Mar 2025, 10.09 WIB
117 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Saham Nintendo mengalami penurunan terbesar dalam tujuh bulan akibat penarikan investasi global.
- Saham perusahaan permainan lainnya seperti Sony dan Bandai Namco juga terpengaruh oleh kondisi pasar yang tidak stabil.
- Indeks permainan Jepang menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan indeks pasar saham Jepang secara keseluruhan.
Saham Nintendo, perusahaan game asal Jepang, mengalami penurunan terbesar dalam tujuh bulan terakhir, turun hingga 8,4% di Tokyo. Penurunan ini terjadi karena banyak investor global yang menjual saham mereka di tengah ketidakpastian pasar. Sebelumnya, saham Nintendo mencapai titik tertinggi sepanjang masa dan telah naik 23% tahun ini sebelum penurunan ini. Sekitar setengah dari saham Nintendo dimiliki oleh investor asing, yang kini mulai mengurangi posisi mereka di pasar saham Jepang.
Selain Nintendo, saham perusahaan game lainnya seperti Sony dan Konami juga mengalami penurunan. Meskipun saham-saham game sebelumnya menunjukkan kinerja yang baik, kini mereka juga tertekan karena investor mungkin terpaksa menjual saham-saham tersebut untuk menutupi kerugian di tempat lain. Indeks yang mencakup perusahaan game Jepang, seperti Solactive Japan Games & Animation Index, telah naik 14% tahun ini, tetapi kini mulai merasakan dampak dari penjualan besar-besaran ini.
--------------------
Analisis Kami: Penurunan saham Nintendo dan perusahaan game lainnya mencerminkan ketergantungan yang tinggi pada sentimen investor asing di pasar Jepang. Meskipun saham gaming masih dianggap sebagai aset menarik, risiko likuiditas dan tekanan pasar makro global harus diperhatikan untuk strategi investasi yang hati-hati.
--------------------
Analisis Ahli:
Ikuo Mitsui: Investor global kini tidak punya pilihan selain menjual saham-saham favorit mereka karena ketidakpastian pasar yang makin meningkat.
Yasuo Sakuma: Penurunan saham gaming yang sebelumnya kuat menunjukkan tekanan pasar yang luas dan kebutuhan investor untuk menutup kerugian di berbagai sektor.
--------------------
What's Next: Jika tekanan pasar global berlanjut, harga saham perusahaan game Jepang kemungkinan akan terus mengalami fluktuasi dan mungkin ada penurunan lebih lanjut karena penjualan paksa oleh investor asing.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/nintendo-shares-plunge-outperforming-gaming-030954968.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/nintendo-shares-plunge-outperforming-gaming-030954968.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan saham Nintendo?A
Penurunan saham Nintendo disebabkan oleh penarikan investasi oleh dana global dari saham-saham Jepang.Q
Seberapa besar penurunan saham Nintendo dalam sehari?A
Saham Nintendo turun sebanyak 8,4% dalam sehari, yang merupakan penurunan terbesar dalam tujuh bulan.Q
Apa yang terjadi pada saham Sony dan Bandai Namco?A
Saham Sony juga mengalami penurunan sebesar 6%, sementara Bandai Namco turun 2,3%.Q
Siapa yang mengamati penarikan investasi dari saham Jepang?A
Ikuo Mitsui, manajer dana di Aizawa Securities, mengamati penarikan investasi dari saham Jepang.Q
Bagaimana kinerja indeks permainan Jepang dibandingkan dengan indeks Topix?A
Indeks permainan Jepang, yang mencakup Nintendo, Sony, dan Bandai Namco, naik 14% tahun ini, sementara indeks Topix turun 1,2%.Artikel Serupa
Finansial
5 bulan lalu
119 dibaca
Pasar Global Berguncang: Peluang dan Tantangan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi AS
Finansial
5 bulan lalu
138 dibaca
Pasar Saham Global Terjun Bebas Karena Ketakutan Tarif dan Kebijakan AS
Finansial
5 bulan lalu
129 dibaca
Koreksi Pasar Saham Global Dipicu Kekhawatiran Tarif dan PHK Pemerintah AS
Bisnis
5 bulan lalu
108 dibaca
Pasar Saham Global Terjun Bebas Akibat Kekhawatiran Tarif dan Pemecatan Pemerintah AS
Bisnis
5 bulan lalu
80 dibaca
Investor AS Berlarian ke Sektor Defensif Karena Ketakutan Resesi dan Risiko Politik
Finansial
5 bulan lalu
93 dibaca
Pasar Teknologi Masuki Koreksi Setelah Saham AI dan Big Tech Lesu
Finansial
5 bulan lalu
145 dibaca