Courtesy of NatureMagazine
Kontroversi Penunjukan Jay Bhattacharya sebagai Direktur NIH di Tengah Krisis Riset
06 Mar 2025, 07.00 WIB
82 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Jay Bhattacharya memiliki pandangan yang kontroversial tentang COVID-19 yang dapat mempengaruhi kebijakan kesehatan.
- NIH menghadapi tantangan besar dalam hal pendanaan dan pengajuan hibah yang berdampak pada penelitian biomedis.
- Reformasi di NIH diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dan transparansi dalam pengelolaan dana penelitian.
Jay Bhattacharya, yang dinyatakan sebagai calon direktur National Institutes of Health (NIH) oleh Presiden Donald Trump, menyatakan komitmennya untuk memastikan para ilmuwan di NIH mendapatkan dana yang mereka butuhkan. Namun, saat sidang konfirmasi di Senat, ia tidak menjelaskan secara jelas bagaimana cara mencapainya. Bhattacharya, yang merupakan ekonom kesehatan dari Stanford University, juga menjauhkan diri dari masalah yang terjadi di NIH, termasuk pemecatan sekitar 1.200 pegawai. Ia tidak berkomitmen untuk mempekerjakan kembali mereka yang dipecat.
Dalam sidang tersebut, Bhattacharya mengungkapkan lima prioritasnya untuk NIH, termasuk penelitian penyakit kronis dan mendukung penelitian yang inovatif. Ia berjanji untuk memastikan pertemuan peninjauan hibah dapat dilanjutkan dan mengakui pentingnya dana untuk kebutuhan kesehatan populasi minoritas. Namun, ia tidak secara tegas menyatakan bahwa hibah baru akan segera diberikan atau bahwa pegawai yang dipecat akan dipekerjakan kembali. Bhattacharya juga berhati-hati dalam membahas vaksin, mengingat atasan barunya, Robert F. Kennedy Jr., memiliki pandangan skeptis terhadap vaksin.
--------------------
Analisis Kami: Penunjukan Bhattacharya sebagai direktur NIH menunjukkan kecenderungan pemerintah untuk mengintervensi dan mengontrol arah riset ilmiah yang lebih konservatif dan terfokus pada ekonomi kesehatan. Namun, pendekatannya yang tidak jelas dalam menangani staf dan pendanaan berpotensi memperburuk ketidakstabilan di institusi vital ini.
--------------------
Analisis Ahli:
Carole LaBonne: Bhattacharya tampak masuk akal tetapi tidak mengerti pentingnya riset dasar, yang membuat mayoritas ilmuwan khawatir.
Francis Collins: Strategi herd immunity yang didukung Bhattacharya sangat berbahaya dan berpotensi menyebabkan ratusan ribu kematian.
--------------------
What's Next: Jika Bhattacharya dikukuhkan sebagai direktur NIH, potensi perubahan kebijakan yang mendukung transparansi pengeluaran dan pendekatan berbeda terhadap pandemi serta kebijakan pendanaan riset bisa terjadi, namun ketidakpastian dan ketegangan di kalangan ilmuwan kemungkinan berlanjut.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-00694-z
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-00694-z
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Jay Bhattacharya dan apa posisinya yang dinyatakan?A
Jay Bhattacharya adalah seorang ekonom kesehatan di Universitas Stanford yang dinyatakan sebagai calon direktur NIH.Q
Apa yang menjadi fokus utama Jay Bhattacharya jika terkonfirmasi sebagai direktur NIH?A
Fokus utama Bhattacharya adalah memastikan bahwa para ilmuwan di NIH memiliki sumber daya yang diperlukan untuk melakukan penelitian mereka.Q
Bagaimana pandangan Bhattacharya tentang COVID-19 dan vaksin?A
Bhattacharya memiliki pandangan yang kontroversial tentang lockdown dan vaksin COVID-19, yang berbeda dari banyak ilmuwan lainnya.Q
Apa yang terjadi dengan proses pengajuan hibah di NIH baru-baru ini?A
Proses pengajuan hibah di NIH mengalami penurunan tajam dan banyak staf yang dipecat, menyebabkan ketidakpastian bagi para peneliti.Q
Siapa Robert F. Kennedy Jr. dan apa perannya dalam konteks artikel ini?A
Robert F. Kennedy Jr. adalah sekretaris Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS yang dikenal dengan aktivisme anti-vaksinnya.