Lantai pasir yang dipanaskan oleh matahari di China menjaga rumah tetap hangat pada suhu 65°F bahkan saat suhu beku -1°F.

Banyak rumah di daerah pedesaan di seluruh dunia masih menggunakan kayu atau batu bara untuk pemanas, yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan. Di China, sekitar 400 juta ton batu bara digunakan setiap tahun untuk pemanasan musim dingin, dengan banyak yang dibakar di kompor kecil yang tidak efisien. Peneliti dari Universitas Teknologi Zhongyuan dan Universitas Teknologi Dalian telah mengembangkan sistem pemanas baru yang menghubungkan pompa panas sumber udara tenaga surya (SASHP) dengan lantai penyimpanan panas berbasis pasir (STSF). Sistem ini dapat menjaga suhu dalam ruangan sekitar 18,8°C meskipun suhu luar bervariasi antara -18,4°C hingga 12,3°C. Sistem ini bekerja dengan empat mode berbeda, tergantung pada cuaca. Dalam mode 1, sistem menggunakan energi matahari pada hari cerah, sedangkan mode 2 menggunakan pompa panas saat cuaca mendung. Mode 3 menggabungkan keduanya, dan mode 4 mengoptimalkan penggunaan energi dengan menjalankan pompa panas hanya pada siang hari. Penelitian menunjukkan bahwa sistem ini dapat menjaga suhu dalam ruangan stabil dan lebih efisien dibandingkan metode pemanasan tradisional, serta dapat mengurangi biaya operasional, terutama jika disesuaikan dengan kebijakan harga listrik lokal.