Courtesy of YahooFinance

Kinerja Buruk Kohl's di Q4 2024: Apakah Waktu yang Tepat untuk Membeli Saham?

11 Mar 2025, 18.23 WIB

71 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Kohl's mengalami penurunan pendapatan dan EPS yang signifikan.
CEO Kohl's optimis tentang potensi perusahaan meskipun menghadapi tantangan.
Tren penjualan sama-toko menunjukkan penurunan yang berkelanjutan, menciptakan kekhawatiran tentang masa depan perusahaan.

Kohl's, sebuah jaringan toko serba ada, melaporkan penjualan yang turun 9,4% dibandingkan tahun lalu, mencapai Rp 88.80 triliun ($5,40 miliar) , meskipun sesuai dengan ekspektasi analis. Laba per sahamnya juga jauh di bawah perkiraan, yaitu Rp 707.13 ribu ($0,43) , sementara analis memperkirakan Rp 1.27 juta ($0,77) . Penjualan di toko yang sama juga menurun 6,7%. CEO Kohl's, Ashley Buchanan, menyatakan bahwa perusahaan memiliki peluang untuk memperbaiki kinerjanya dan lebih baik melayani pelanggan.

Meskipun Kohl's memiliki merek yang dikenal dan banyak pelanggan, penurunan penjualan dan laba menunjukkan tantangan yang dihadapi perusahaan. Dalam dua tahun terakhir, jumlah toko Kohl's tetap sama, yang bisa berarti permintaan stabil, tetapi juga menunjukkan bahwa mereka tidak berkembang. Dengan proyeksi penurunan pendapatan di masa depan, penting untuk mempertimbangkan apakah sekarang adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di Kohl's.

--------------------

Analisis Kami: Kinerja terbaru Kohl's mencerminkan masalah struktural yang lebih dalam dari sekadar fluktuasi musiman atau kuartalan, terutama dalam menghadapi tantangan e-commerce dan perubahan perilaku konsumen. Tanpa langkah inovatif dan fokus pada efisiensi serta ekspansi model bisnis, perusahaan berisiko terus mengalami penurunan yang mengikis nilai bagi pemegang sahamnya.

--------------------

Analisis Ahli:

Ashley Buchanan: Menegaskan bahwa Kohl’s memiliki fondasi kuat dengan basis pelanggan loyal dan peluang untuk memperbaiki operasi serta melayani pelanggan lebih baik tiap hari.

--------------------

What's Next: Kohl’s kemungkinan akan terus menghadapi tekanan penurunan penjualan dan laba jika tidak berhasil mengubah strategi bisnisnya, yang mungkin mencakup penyesuaian harga, ekspansi internasional, atau peningkatan pengalaman belanja omnichannel.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/kohl-nyse-kss-q4-earnings-112358707.html