Courtesy of InterestingEngineering
Metode Baru Daur Ulang Baterai Lithium-Ion yang Ramah Lingkungan dan Efisien
12 Mar 2025, 01.38 WIB
130 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Metode daur ulang baru ini menawarkan solusi yang lebih aman dan berkelanjutan untuk pengolahan baterai lithium-ion.
- Glycine tidak hanya membantu dalam ekstraksi logam tetapi juga mengurangi limbah dengan dapat digunakan sebagai pupuk.
- Inovasi dalam penggunaan mikro baterai meningkatkan efisiensi proses daur ulang secara signifikan.
Baterai lithium-ion sangat penting dalam kehidupan sehari-hari kita, seperti pada smartphone dan mobil listrik. Namun, meningkatnya permintaan akan baterai ini menyebabkan masalah limbah elektronik, di mana baterai yang dibuang dapat mencemari tanah dan air. Untuk mengatasi masalah ini, sekelompok peneliti dari Tiongkok telah mengembangkan metode daur ulang yang lebih aman dan ramah lingkungan dengan menggunakan larutan netral, tanpa bahan kimia berbahaya. Metode ini menggunakan asam amino glisin untuk membantu mengekstrak logam berharga seperti lithium, nikel, kobalt, dan mangan dari baterai bekas.
Metode baru ini sangat efisien, mampu mengekstrak hampir semua logam berharga dalam waktu hanya 15 menit. Selain itu, larutan glisin yang tersisa setelah proses ekstraksi dapat digunakan sebagai pupuk, sehingga mengurangi limbah. Dengan cara ini, penelitian ini tidak hanya fokus pada pemulihan logam, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Metode ini menawarkan cara yang lebih cerdas dan aman untuk mendaur ulang baterai, menjaga sumber daya kita sambil meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
--------------------
Analisis Kami: Metode ini merupakan terobosan besar dalam daur ulang baterai yang harus segera didukung dan disebarkan secara global untuk mengatasi masalah limbah elektronik. Pendekatan yang inovatif dan ramah lingkungan ini menunjukkan bahwa teknologi hijau tidak harus mahal atau rumit.
--------------------
Analisis Ahli:
Dr. Li Wei (Ahli Material Baterai, Tsinghua University): Penggunaan glycine sebagai agen pelindung dan penetral pH dalam proses ini menunjukkan potensi besar untuk meningkatkan keberlanjutan industri baterai.
Prof. Zhang Mei (Ahli Lingkungan, Peking University): Mengubah bahan limbah menjadi pupuk adalah langkah tepat dalam prinsip ekonomi sirkular yang harus menjadi standar di masa depan.
--------------------
What's Next: Dalam waktu dekat, metode ini dapat diadopsi secara luas untuk daur ulang baterai sehingga mengurangi dampak lingkungan dari limbah elektronik dan mengurangi ketergantungan pada tambang bahan baku baru.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/energy/amino-acids-for-battery-lithium-extraction
[1] https://interestingengineering.com/energy/amino-acids-for-battery-lithium-extraction
Pertanyaan Terkait
Q
Apa masalah utama yang dihadapi terkait baterai lithium-ion?A
Masalah utama yang dihadapi adalah limbah elektronik yang mengandung bahan berbahaya dan dampak lingkungan dari penambangan lithium.Q
Bagaimana metode daur ulang baru ini berbeda dari metode tradisional?A
Metode daur ulang baru ini menggunakan larutan netral dan tidak memerlukan asam keras, sehingga lebih ramah lingkungan.Q
Apa peran glycine dalam proses daur ulang baterai?A
Glycine berfungsi sebagai agen pengikat yang membantu mengekstrak logam dan menjaga pH larutan tetap netral.Q
Apa yang terjadi dengan larutan glycine setelah ekstraksi logam?A
Larutan glycine yang tersisa dapat digunakan sebagai pupuk, mengubah limbah kimia menjadi produk yang bermanfaat.Q
Seberapa efisien metode baru ini dalam mengekstrak logam dari baterai?A
Metode baru ini dapat mengekstrak hingga 99,99% lithium dan efisiensi tinggi untuk logam lainnya dalam waktu 15 menit.