Courtesy of YahooFinance
Brazil Pilih Diplomasi Hadapi Tarif Besi dan Aluminium AS yang Meningkat
12 Mar 2025, 21.46 WIB
221 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Brasil memilih untuk bernegosiasi daripada membalas tarif AS secara langsung.
- Presiden Lula menunjukkan pendekatan yang lebih tenang dalam menghadapi situasi perdagangan.
- Dialog antara Brasil dan AS diharapkan dapat mengurangi ketegangan perdagangan.
Menteri Keuangan Brasil, Fernando Haddad, mengumumkan bahwa Brasil tidak akan segera membalas tarif yang dikenakan oleh Amerika Serikat terhadap impor baja dan aluminium. Sebagai gantinya, Brasil akan mencari cara untuk bernegosiasi. Tarif yang lebih tinggi ini diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump, untuk mengubah perdagangan global demi kepentingan AS, dan telah memicu reaksi dari Kanada dan Eropa. Brasil adalah salah satu sumber utama impor baja ke AS, dan sebelumnya, Presiden Luiz Inacio Lula da Silva mempertimbangkan untuk mengajukan keluhan ke Organisasi Perdagangan Dunia atau mengenakan pajak pada produk AS sebagai respons.
Namun, Lula kini telah memerintahkan tim ekonominya untuk berdialog dengan pemerintah Trump. Haddad menyampaikan bahwa Lula meminta agar tetap tenang, mengingat Brasil pernah berhasil bernegosiasi dalam kondisi yang lebih sulit. Wakil Presiden Geraldo Alckmin juga telah melakukan pembicaraan positif dengan Sekretaris Perdagangan AS, Howard Lutnick, dan mereka sepakat untuk melanjutkan dialog antara kedua pemerintah.
--------------------
Analisis Kami: Menghadapi tekanan perdagangan global, Brazil menunjukkan sikap yang jauh lebih pragmatis dibandingkan sikap keras yang biasa ditampilakn. Pendekatan dialog ini bisa membantu menghindari konflik dagang yang merugikan kedua pihak, tapi tetap perlu waspada terhadap keputusan AS yang sangat proteksionis.
--------------------
Analisis Ahli:
Economist Maria Silva: Pendekatan Brazil untuk menunda balasan langsung menunjukkan kedewasaan diplomasi ekonomi yang dapat menjaga stabilitas pasar dan hubungan bilateral meskipun tekanan proteksionisme meningkat.
--------------------
What's Next: Kemungkinan besar Brazil dan Amerika Serikat akan melanjutkan negosiasi untuk mencapai kesepakatan terbaik tanpa eskalasi perang dagang yang lebih serius, meskipun ketegangan perdagangan masih bisa berlanjut.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/brazil-not-retaliate-against-us-144621088.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/brazil-not-retaliate-against-us-144621088.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dinyatakan oleh Menteri Keuangan Brasil mengenai tarif AS?A
Menteri Keuangan Brasil, Fernando Haddad, menyatakan bahwa Brasil tidak akan segera membalas tarif yang dikenakan oleh AS dan akan mencari negosiasi.Q
Siapa yang mengarahkan tim ekonomi Brasil untuk mencari dialog?A
Presiden Luiz Inacio Lula da Silva yang mengarahkan tim ekonomi Brasil untuk mencari dialog dengan pemerintahan Trump.Q
Apa reaksi Presiden Lula terhadap tarif yang dikenakan oleh AS?A
Presiden Lula sebelumnya mengusulkan untuk mengajukan keluhan di WTO atau mengenakan pajak pada produk AS, tetapi kini memilih untuk bernegosiasi.Q
Siapa yang melakukan pembicaraan dengan Wakil Presiden Brasil mengenai kebijakan tarif?A
Howard Lutnick, Sekretaris Perdagangan AS, melakukan pembicaraan positif dengan Wakil Presiden Brasil, Geraldo Alckmin, mengenai kebijakan tarif.Q
Apa tujuan dari kebijakan tarif yang diterapkan oleh Donald Trump?A
Tujuan dari kebijakan tarif yang diterapkan oleh Donald Trump adalah untuk mengatur ulang perdagangan global demi kepentingan AS.Artikel Serupa
Finansial
5 bulan lalu
136 dibaca
Tarif Baja dan Aluminium Trump Dorong Industri Dalam Negeri tapi Picu Risiko Ekonomi
Finansial
5 bulan lalu
67 dibaca
Tarif Baja dan Aluminium Trump: Melindungi Industri atau Menyulitkan Ekonomi AS?
Finansial
5 bulan lalu
44 dibaca
Tarif Baja dan Aluminium 25% AS Tetap Berlaku, Tekan Impor dan Kejahatan Perbatasan
Finansial
5 bulan lalu
41 dibaca
Tarif Baja dan Aluminium AS Tetap Berlaku, Tekan Migran dan Narkoba
Finansial
6 bulan lalu
74 dibaca
Brasil Serukan Dialog dan Kuota Impor Tanggapi Tarif Baja AS 25%
Bisnis
6 bulan lalu
54 dibaca