Courtesy of YahooFinance

Tarif Baja dan Aluminium AS Tetap Berlaku, Tekan Migran dan Narkoba

09 Mar 2025, 23.26 WIB

40 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Tarif baja dan aluminium yang diterapkan oleh AS tidak akan mengalami pengecualian.
Kebijakan tarif ini bertujuan untuk mengatasi masalah perdagangan dan imigrasi.
Perjanjian perdagangan bebas USMCA berperan penting dalam konteks tarif yang diterapkan.

Sekretaris Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengindikasikan bahwa tarif 25% untuk impor baja dan aluminium yang dijadwalkan mulai berlaku pada hari Rabu tidak akan ditunda. Tarif ini, yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump, mencakup impor dari Kanada dan Meksiko, serta produk logam jadi. Para produsen baja di AS mendesak Trump untuk tidak memberikan pengecualian terhadap tarif ini, karena dapat merugikan perusahaan-perusahaan AS yang menggunakan aluminium dan baja.

Lutnick menjelaskan bahwa tarif ini juga digunakan untuk mendorong Kanada, Meksiko, dan China agar menghentikan aliran migran ilegal dan obat-obatan ke AS. Ia menyatakan bahwa tarif ini mungkin akan dicabut jika masalah penyelundupan fentanyl dapat diselesaikan. Namun, jika masalah tersebut belum teratasi, tarif ini akan tetap berlaku sampai Trump merasa nyaman dengan situasi tersebut.

--------------------

Analisis Kami: Tarif ini lebih merupakan alat tawar politik daripada kebijakan ekonomi yang matang, menyebabkan ketidakpastian yang merugikan pelaku bisnis dan investor. Implikasi jangka panjangnya bisa memperburuk hubungan perdagangan dan menimbulkan pembalasan dari negara lain yang akhirnya merugikan konsumen dan perusahaan AS.

--------------------

Analisis Ahli:

Gary Hufbauer (Economist): Tarif ini mungkin memberikan perlindungan jangka pendek bagi industri baja AS, tetapi berisiko memicu perang dagang yang dapat merusak ekonomi global dan memperberat biaya bagi sektor manufaktur.

--------------------

What's Next: Tarif impor baja dan aluminium akan tetap berlaku setidaknya sampai masalah aliran migran dan narkoba teratasi, dan ada kemungkinan kebijakan ini diperluas ke negara lain dengan tarif yang bersifat timbal balik serta sektoral.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/lutnick-says-trump-sticking-us-162617372.html