Courtesy of InterestingEngineering
Penemuan Oase Kehidupan di Masa Kepunahan Massal Akhir-Permian di China
13 Mar 2025, 01.12 WIB
70 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Beberapa ekosistem darat di China tetap utuh selama kepunahan Permian.
- Faktor iklim dan geografis lokal dapat menciptakan kantong ketahanan bagi spesies tanaman.
- Penelitian ini memberikan harapan untuk upaya konservasi di tengah perubahan lingkungan global.
Sebuah lokasi fosil yang baru ditemukan di Cekungan Turpan-Hami di China menunjukkan bahwa beberapa ekosistem darat hanya sedikit terpengaruh oleh kepunahan massal di akhir periode Permian, yang merupakan bencana biologis terburuk dalam sejarah Bumi. Penelitian ini mengungkapkan bahwa daerah tersebut berfungsi sebagai "oasis kehidupan" di mana spesies tanaman dapat bertahan dan berkembang, meskipun banyak keanekaragaman hayati di planet ini hilang. Para peneliti menemukan fosil batang pohon dan batang pakis yang menunjukkan bahwa vegetasi lokal tetap utuh selama dan setelah peristiwa kepunahan.
Tim peneliti dari Universitas Nanjing menemukan bahwa hutan konifer dan padang pakis mendominasi ekosistem sebelum, selama, dan setelah kepunahan. Mereka menemukan bahwa tingkat kepunahan spesies lokal hanya sekitar 21%, jauh lebih rendah dibandingkan dengan kepunahan di lautan. Beberapa spesies yang dianggap punah ternyata muncul kembali di catatan fosil dari lokasi lain, menunjukkan bahwa mereka bermigrasi. Penemuan ini memberikan harapan bahwa faktor iklim dan geografis dapat menciptakan area yang tahan terhadap perubahan lingkungan, yang penting untuk upaya konservasi di masa depan.
--------------------
Analisis Kami: Penemuan ini sangat penting karena menggugurkan asumsi lama bahwa kepunahan massal selalu menyebabkan kehancuran total di semua ekosistem darat. Ini membuka peluang untuk memahami bagaimana faktor geografis lokal dan iklim bisa menciptakan zona aman biologis yang dapat menginspirasi langkah konservasi saat ini.
--------------------
Analisis Ahli:
Profesor Liu Feng: Penemuan ini menunjukkan pentingnya studi lokal yang mendalam untuk memahami dinamika dan ketahanan ekosistem selama krisis global serta memberikan harapan bahwa kondisi serupa dapat ditemukan di lingkungan modern.
Profesor Wan Mingli: Adanya fosil pohon dan fern yang utuh memperkuat bukti bahwa vegetasi tersebut adalah lokal, menantang pandangan konvensional tentang kehancuran total ekosistem darat saat kepunahan massal.
--------------------
What's Next: Penemuan ini akan mendorong penelitian lebih lanjut mengenai wilayah-wilayah refugium di masa lalu yang mungkin menjadi kunci pemahaman ketahanan ekosistem terhadap bencana global dan dapat diaplikasikan untuk strategi konservasi dan mitigasi perubahan iklim di masa depan.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/chinese-fossil-site-survived-mass-extinction
[1] https://interestingengineering.com/science/chinese-fossil-site-survived-mass-extinction
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan di lokasi fosil di Basin Turpan-Hami di China?A
Ditemukan fosil yang menunjukkan bahwa beberapa ekosistem darat hanya terpengaruh sedikit oleh kepunahan massal di akhir Permian.Q
Mengapa lokasi ini dianggap sebagai refugium selama kepunahan Permian?A
Lokasi ini dianggap sebagai refugium karena spesies tanaman dapat bertahan dan berkembang meskipun banyak biodiversitas di planet ini hilang.Q
Apa yang dikatakan Professor Wan Mingli tentang temuan ini?A
Professor Wan Mingli menyatakan bahwa keberadaan batang pohon dan batang pakis yang utuh mengonfirmasi bahwa mikrofossil ini mewakili vegetasi lokal.Q
Bagaimana penelitian ini menantang pandangan umum tentang kepunahan ekosistem darat?A
Penelitian ini menunjukkan bahwa ekosistem darat tidak sepenuhnya runtuh dan beberapa area terlindungi dari kerusakan lingkungan yang parah.Q
Apa yang terjadi pada spesies Lystrosaurus setelah peristiwa kepunahan?A
Spesies Lystrosaurus muncul kembali di ekosistem hanya 75.000 tahun setelah peristiwa kepunahan.