Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Defisit APBN menunjukkan tantangan dalam pengelolaan keuangan negara.
- Pentingnya efisiensi dalam belanja negara untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
- Penerimaan negara tetap berjalan sesuai target meskipun ada tantangan tertentu.
Pada akhir Februari 2025, Indonesia mengalami defisit anggaran sebesar Rp31,2 triliun, yang setara dengan 0,13% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Belanja negara selama dua bulan pertama mencapai Rp348,1 triliun, dengan pendapatan negara sebesar Rp316,9 triliun. Pendapatan terbesar berasal dari pajak dan bea cukai. Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Febrio Kacaribu, menekankan pentingnya efisiensi dalam belanja negara untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama di tengah tantangan global yang berat.
Febrio juga menjelaskan bahwa meskipun ada tantangan, penerimaan negara masih sesuai target, meskipun biasanya ada perlambatan di awal tahun karena faktor musiman. Ia menekankan bahwa anggaran harus dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.