Harga Minyak Dunia Naik Tipis di Tengah Sanksi AS dan Risiko Perang Dagang
Courtesy of CNBCIndonesia

Harga Minyak Dunia Naik Tipis di Tengah Sanksi AS dan Risiko Perang Dagang

14 Mar 2025, 12.05 WIB
53 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Sanksi AS terhadap Iran dapat mempengaruhi pasokan minyak global.
  • Ketegangan perdagangan dan geopolitik berkontribusi pada fluktuasi harga minyak.
  • Produksi minyak yang meningkat dari negara non-OPEC dapat menyebabkan kelebihan pasokan.
Harga minyak mentah dunia mengalami sedikit kenaikan pada Jumat (14/3/2025) setelah sanksi baru dari Amerika Serikat terhadap Iran. Harga minyak Brent naik menjadi USRp 115.77 juta ($70,40) per barel, sementara minyak WTI naik menjadi USRp 110.31 juta ($67,08) per barel. Kenaikan ini dipicu oleh sanksi yang dapat mengganggu pasokan minyak dari Iran, tetapi pasar minyak masih menghadapi tekanan akibat ketegangan perdagangan global dan ancaman kelebihan pasokan.
Meskipun ada kenaikan harga, ketidakpastian tetap ada. Presiden AS, Donald Trump, mengancam akan mengenakan tarif tinggi terhadap produk dari Eropa, yang dapat memperburuk perang dagang dan mempengaruhi permintaan minyak. Selain itu, Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan bahwa produksi minyak dari negara-negara non-OPEC, terutama AS, bisa melebihi permintaan, yang dapat menyebabkan kelebihan pasokan di pasar. Investor terus memantau situasi ini dan kebijakan dari negara-negara penghasil minyak.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20250314104603-17-618586/harga-minyak-naik-tipis-tekanan-pasar-masih-kuat

Analisis Ahli

Fatih Birol (Direktur IEA)
"Lonjakan produksi non-OPEC menjadi sinyal penting bahwa pasar minyak menghadapi risiko kelebihan pasokan, yang dapat menekan harga jika permintaan tidak cukup kuat."

Analisis Kami

"Meski sanksi terhadap Iran memberikan sedikit kenaikan harga, tekanan dari ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global lebih dominan sehingga menekan pasar minyak secara keseluruhan. Pasokan minyak dari non-OPEC yang terus meningkat juga menambah risiko kelebihan pasokan, membuat harga sulit untuk pulih secara signifikan dalam waktu dekat."

Prediksi Kami

Harga minyak berpotensi tetap tidak stabil dengan tren pelemahan jika konflik dagang tidak mereda dan pasokan minyak global terus melimpah, sementara ketegangan geopolitik mungkin sesekali memberikan lonjakan harga yang bersifat sementara.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan kenaikan harga minyak pada 14 Maret 2025?
A
Kenaikan harga minyak disebabkan oleh sanksi baru Amerika Serikat terhadap Iran.
Q
Apa dampak sanksi AS terhadap Iran?
A
Sanksi AS berpotensi mengganggu pasokan minyak Iran ke pasar global.
Q
Mengapa ketegangan perdagangan global mempengaruhi pasar minyak?
A
Ketegangan perdagangan global dapat menekan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.
Q
Apa yang diprediksi oleh IEA mengenai pasokan dan permintaan minyak?
A
IEA memprediksi surplus minyak global akan meningkat seiring lonjakan produksi dari negara non-OPEC.
Q
Bagaimana OPEC+ berperan dalam situasi pasar minyak saat ini?
A
OPEC+ mulai meningkatkan outputnya, yang menambah tekanan pada harga minyak.