Harga Minyak Turun Meski Trump Ancam Tarif Pembeli Minyak Rusia
Courtesy of CNBCIndonesia

Harga Minyak Turun Meski Trump Ancam Tarif Pembeli Minyak Rusia

31 Mar 2025, 10.45 WIB
129 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Harga minyak dipengaruhi oleh kebijakan geopolitik dan keputusan OPEC+.
  • Ancaman tarif oleh Donald Trump menunjukkan ketegangan antara AS dan Rusia.
  • Kendala dalam ekspor minyak dari Kurdistan dapat mempengaruhi pasokan minyak global.
Harga minyak mengalami penurunan pada Senin, 31 Maret 2025, meskipun Presiden AS, Donald Trump, mengancam akan mengenakan tarif tinggi bagi negara yang membeli minyak dari Rusia. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian mengenai kebijakan AS dan rencana OPEC+ untuk meningkatkan produksi minyak mulai bulan April. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) ditutup di USRp 120.85 juta ($73,49) per barel, sementara harga minyak Brent bervariasi antara USRp 119.37 juta ($72,59) hingga USRp 121.22 juta ($73,71) per barel.
Trump menyatakan kekecewaannya terhadap Rusia dan ingin menekan mereka agar menghentikan perang di Ukraina. Namun, banyak pelaku pasar meragukan apakah kebijakan tersebut akan diterapkan dalam waktu dekat. Analis mengatakan bahwa meskipun komentar Trump seharusnya mendukung harga minyak, kekhawatiran tentang kebijakan dan peningkatan produksi OPEC+ membuat investor tetap berhati-hati.
Selain itu, ada juga masalah dalam negosiasi antara Irak dan Turki mengenai ekspor minyak dari Kurdistan, yang menghambat aliran minyak ke pelabuhan. Dengan berbagai faktor yang mempengaruhi pasar, diperkirakan harga minyak WTI akan tetap berada di kisaran USRp 1.07 juta ($65) hingga USRp 1.23 juta ($75) per barel dalam waktu dekat. Investor akan terus memantau perkembangan kebijakan Trump dan situasi geopolitik lainnya yang dapat mempengaruhi harga minyak.
--------------------
Analisis Kami: Ancaman tarif sekunder AS terhadap pembeli minyak Rusia bisa memicu konflik diplomatik yang lebih dalam dan mengguncang pasar minyak lebih jauh jika benar-benar diterapkan. Sementara itu, keputusan OPEC+ menaikkan produksi menunjukkan bahwa pasar minyak global belum sepenuhnya pulih dan masih rentan terhadap guncangan geopolitik dan kebijakan proteksionis.
--------------------
Analisis Ahli:
Yuki Takashima: Komentar Trump seharusnya mendukung harga minyak, tetapi keraguan tentang kelayakan kebijakan ini dan rencana peningkatan produksi OPEC+ membuat investor tetap berhati-hati.
--------------------
What's Next: Harga minyak kemungkinan akan tetap volatile dengan tren turun karena produksi OPEC+ meningkat dan ketidakpastian kebijakan tarif AS masih membayangi pasar energi.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20250331084721-17-622971/trump-teriak-ancaman-baru-ke-putin-begini-nasib-harga-minyak

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan harga minyak melemah pada 31 Maret 2025?
A
Harga minyak melemah karena ketidakpastian terkait kebijakan AS dan rencana OPEC+ untuk meningkatkan produksi.
Q
Siapa yang mengancam akan mengenakan tarif bagi pembeli minyak Rusia?
A
Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat, mengancam akan mengenakan tarif bagi negara yang membeli minyak dari Rusia.
Q
Apa rencana OPEC+ yang dapat mempengaruhi harga minyak?
A
OPEC+ berencana untuk meningkatkan produksi minyak secara bertahap mulai April, yang dapat membebani harga minyak.
Q
Apa kendala yang dihadapi dalam ekspor minyak dari Kurdistan?
A
Kendala dalam ekspor minyak dari Kurdistan termasuk masalah pembayaran dan kontrak yang belum diselesaikan.
Q
Mengapa komentar Donald Trump tidak mendukung harga minyak?
A
Komentar Trump seharusnya mendukung harga minyak, tetapi keraguan tentang kelayakan kebijakan ini membuat investor tetap berhati-hati.

Artikel Serupa

Harga Minyak Dunia Menguat Tipis, Tarif AS ke Venezuela Jadi SorotanCNBCIndonesia
Bisnis
4 bulan lalu
50 dibaca

Harga Minyak Dunia Menguat Tipis, Tarif AS ke Venezuela Jadi Sorotan

Harga Minyak Stabil di Tengah Negosiasi Damai Rusia-Ukraina dan Kebijakan OPEC+CNBCIndonesia
Bisnis
4 bulan lalu
168 dibaca

Harga Minyak Stabil di Tengah Negosiasi Damai Rusia-Ukraina dan Kebijakan OPEC+

Kenaikan Harga Minyak Dunia Dipicu Sanksi AS terhadap Iran dan Penurunan Stok BensinCNBCIndonesia
Bisnis
5 bulan lalu
67 dibaca

Kenaikan Harga Minyak Dunia Dipicu Sanksi AS terhadap Iran dan Penurunan Stok Bensin

Harga Minyak Dunia Naik Di Tengah Ketidakpastian Ekonomi dan Konflik EnergiCNBCIndonesia
Bisnis
5 bulan lalu
71 dibaca

Harga Minyak Dunia Naik Di Tengah Ketidakpastian Ekonomi dan Konflik Energi

Harga Minyak Dunia Turun Akibat Lonjakan Stok AS dan Ketegangan GeopolitikCNBCIndonesia
Bisnis
5 bulan lalu
83 dibaca

Harga Minyak Dunia Turun Akibat Lonjakan Stok AS dan Ketegangan Geopolitik

Rupiah Melemah di Tengah Ketegangan Perdagangan dan Surplus Neraca PerdaganganCNBCIndonesia
Bisnis
5 bulan lalu
117 dibaca

Rupiah Melemah di Tengah Ketegangan Perdagangan dan Surplus Neraca Perdagangan