Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- IHSG mengalami penurunan signifikan akibat anjloknya saham DCI Indonesia.
- Defisit APBN yang tercatat pada Februari 2025 menjadi perhatian karena merupakan yang pertama dalam empat tahun terakhir.
- Hampir seluruh sektor mengalami penurunan, kecuali sektor konsumer primer yang masih positif.
Pada akhir perdagangan Jumat (14/3/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan yang signifikan, ditutup turun 1,98% ke level 6.515,63. Nilai transaksi mencapai Rp 9,11 triliun dengan 205 saham menguat, 384 melemah, dan 218 stagnan. Sektor teknologi mengalami penurunan paling dalam, sementara hanya sektor konsumer primer yang mengalami kenaikan. Salah satu penyebab penurunan ini adalah saham DCI Indonesia (DCII) yang anjlok 20% setelah sebelumnya mengalami kenaikan yang sangat pesat.
Selain itu, penurunan IHSG juga dipicu oleh pengumuman pemerintah mengenai defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang mencapai Rp31,2 triliun hingga akhir Februari 2025. Ini adalah defisit pertama dalam empat tahun terakhir, menunjukkan ketergantungan Indonesia terhadap harga komoditas. Pendapatan negara dari pajak dan bea cukai tidak cukup untuk menutupi belanja negara yang tinggi, sehingga menyebabkan defisit anggaran.