Courtesy of CNBCIndonesia

Premanisme Ormas Ganggu Bisnis dan Investasi, Pemerintah Diminta Bertindak Tegas

15 Mar 2025, 21.00 WIB

129 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Praktik pungutan liar oleh ormas mengganggu iklim investasi di Indonesia.
Pengusaha terpaksa memberikan THR kepada ormas untuk menjaga kelancaran bisnis.
Pemerintah perlu mengambil tindakan tegas untuk mengatasi masalah pemalakan dan menciptakan lapangan kerja.

Pengusaha di Indonesia merasa kesal dengan tindakan organisasi masyarakat (ormas) yang sering melakukan pemalakan dan meminta uang untuk proyek. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani, mengatakan bahwa praktik ini mengganggu investasi dan menciptakan ketidakpastian bagi pelaku usaha. Banyak pengusaha yang terpaksa memberikan uang kepada ormas agar bisnis mereka tetap berjalan lancar, terutama menjelang hari besar seperti Idul Fitri.

Selain pengusaha, buruh juga terkena dampak dari tindakan ormas ini. Mereka sering diminta uang saat perekrutan kerja, dan terkadang ada oknum yang bekerja sama dengan pihak RT-RW untuk melakukan pemalakan. Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menegaskan bahwa tindakan pemalakan adalah pelanggaran hukum dan pemerintah berkomitmen untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih baik agar masalah ini bisa diatasi.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/news/20250315185926-4-618918/bos-bos-pengusaha-geram-dipalak-preman-ormas-menaker-cuma-ucap-begini

Analisis Kami

"Masalah premanisme oleh ormas adalah masalah kompleks yang tidak bisa hanya diatasi dengan penindakan hukum semata, namun juga harus diimbangi dengan program pemberdayaan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang nyata untuk mengurangi ketergantungan mereka pada praktik ilegal. Pemerintah perlu memperkuat sinergi antar aparat hukum, pengusaha, dan masyarakat lokal agar tercipta lingkungan bisnis yang kondusif dan berkeadilan."

Analisis Ahli

Shinta Widjaja Kamdani

"Fenomena ini berdampak langsung pada investasi dan iklim ekonomi nasional yang harus segera diatasi untuk menjaga daya saing Indonesia."

Hariyadi Sukamdani

"Mengikuti tuntutan ormas sebagai langkah pragmatis agar bisnis tetap berjalan, namun bukan solusi jangka panjang."

Alphonzus Widjaja

"Gangguan ormas bahkan sudah terjadi sejak pembangunan proyek, menghambat operasional dan penanganan profesional seperti pengelolaan sampah."

Ristadi

"Pemalakan ormas melalui perekrutan pekerja sangat merugikan pekerja dan perusahaan, perlu tindakan tegas dari pemerintah."

Yassierli

"Pemalakan merupakan tindak pidana, dan penciptaan lapangan kerja lebih baik menjadi solusi untuk mengurangi praktek ilegal."

Prediksi Kami

Jika tindakan premanisme dan pemalakan oleh ormas tidak ditindak tegas, maka iklim investasi di Indonesia dapat terus memburuk, menghambat pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan ketidakpastian bisnis yang dapat mengakibatkan penurunan minat investor dan kerugian ekonomi yang lebih besar.