Defisit anggaran AS dari Oktober hingga Februari mencapai rekor Rp 18.86 quadriliun ($1,147 triliun) .

Defisit anggaran AS untuk lima bulan pertama tahun fiskal 2025 mencapai rekor Rp 18.86 quadriliun ($1,147 triliun) , menurut Departemen Keuangan. Defisit bulan Februari mencapai Rp 5.05 quadriliun ($307 miliar) , meningkat 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun pendapatan pajak bulan Februari mencapai rekor Rp 4.87 quadriliun ($296 miliar) , pengeluaran pemerintah juga meningkat menjadi Rp 9.92 quadriliun ($603 miliar) , yang menyebabkan defisit tetap tinggi. Pengeluaran untuk bunga utang, Jaminan Sosial, dan manfaat kesehatan menjadi penyebab utama peningkatan pengeluaran. Meskipun ada upaya untuk mengurangi pengeluaran pemerintah, seperti pemotongan anggaran oleh Departemen Pemerintahan Efisiensi yang dipimpin oleh Elon Musk, pengeluaran tetap meningkat. Untuk tahun ini, pengeluaran untuk bunga utang mencapai Rp 7.86 quadriliun ($478 miliar) , lebih tinggi dibandingkan dengan pengeluaran militer. Sementara itu, pengeluaran Jaminan Sosial juga meningkat sebesar 8 persen. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada peningkatan pendapatan, pengeluaran pemerintah yang tinggi tetap menjadi masalah besar.