Courtesy of CNBCIndonesia

Nasib Tragis Crazy Rich Aceh yang Bantu Negara dengan Emas Monas

16 Mar 2025, 12.00 WIB

346 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Teuku Markam adalah contoh pengusaha yang berkontribusi besar namun mengalami nasib tragis.
Sumbangan emas untuk Monas menunjukkan dedikasi Markam terhadap pembangunan negara.
Tuduhan tanpa bukti dapat menghancurkan reputasi dan kehidupan seseorang, seperti yang dialami Teuku Markam.

Teuku Markam adalah seorang pengusaha kaya asal Aceh yang dikenal karena sumbangannya berupa 28 kg emas untuk Monumen Nasional (Monas) di Jakarta. Ia memulai bisnisnya pada tahun 1957 dengan mendirikan PT. Karkam, yang bergerak di bidang ekspor karet dan memiliki hak eksklusif untuk mengekspor karet dari Sumatera Selatan. Selain itu, ia juga memiliki lisensi impor mobil dan semen dari Jepang. Meskipun sukses dan dekat dengan Presiden Soekarno, hidupnya berubah tragis ketika pemerintah Orde Baru di bawah Presiden Soeharto menuduhnya terlibat korupsi dan memberontakan, tanpa bukti yang jelas.

Akibat tuduhan tersebut, Teuku Markam dipenjara selama 9 tahun dari 1966 hingga 1975, dan selama di penjara, bisnisnya diambil alih oleh negara. Setelah keluar dari penjara, ia mencoba kembali berbisnis, tetapi tidak seberhasil sebelumnya. Teuku Markam meninggal dunia pada 25 Januari 1985 karena sakit. Kisahnya menunjukkan bahwa meskipun seseorang telah berkontribusi besar untuk negara, nasibnya bisa berubah menjadi tragis.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20250316095846-17-618972/crazy-rich-aceh-sumbang-28-kg-emas-buat-monas-tapi-malah-dipenjara

Analisis Ahli

Sejarawan Indonesia

"Kisah Teuku Markam menyoroti pentingnya memahami dinamika politik Indonesia pada masa transisi kekuasaan yang seringkali mengorbankan pihak-pihak yang dianggap berafiliasi dengan rezim sebelumnya tanpa bukti yang jelas."

Analisis Kami

"Kasus Teuku Markam memperlihatkan bagaimana politik dan kekuasaan dapat merusak kehidupan dan warisan seorang pengusaha yang sejatinya sudah banyak berjasa bagi negara. Ini adalah contoh nyata bahwa penyalahgunaan kekuasaan selama era Orde Baru seringkali merugikan individu tanpa proses hukum yang adil."

Prediksi Kami

Kisah Markam dapat menjadi bahan kajian dan dorongan untuk revisi sejarah serta perlindungan hukum lebih baik bagi pengusaha yang berkontribusi pada negara agar tidak mengalami perlakuan serupa di masa depan.