Courtesy of CNBCIndonesia

Tragedi Kwik Djoen Eng: Dari Raja Gula Jadi Korban Utang Besar

29 Mar 2025, 10.20 WIB

48 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Kwik Djoen Eng adalah contoh pengusaha sukses yang mengalami kebangkrutan akibat utang.
KHT pernah menjadi salah satu perusahaan gula terbesar di dunia, tetapi gagal mengelola utang dengan baik.
Penyitaan aset oleh de Javasche Bank menunjukkan dampak serius dari kebangkrutan dalam dunia bisnis.

Kwik Djoen Eng adalah seorang pengusaha sukses asal China yang hidup di Indonesia pada masa kolonial. Ia mendirikan perusahaan bernama Kwik Hoo Tong Handelmaatschappij (KHT) yang bergerak di bidang perdagangan hasil bumi, terutama gula. Dengan kepandaian berkomunikasi, Kwik berhasil mendapatkan pinjaman dari berbagai bank, termasuk Bank Sentral Hindia Belanda, dan membuat perusahaannya berkembang pesat hingga menjadi salah satu yang terbesar di dunia pada tahun 1920.

Namun, kesuksesan Kwik tidak bertahan lama. Ia terjebak dalam utang yang sangat besar karena menggunakan sistem gali lubang tutup lubang, yaitu meminjam uang baru untuk membayar utang lama. Ketika omset perusahaannya mulai menurun pada tahun 1925, KHT tidak mampu membayar utang yang mencapai 9 juta gulden. Meskipun Kwik berusaha mencari solusi, pihak berwenang mengancam akan melakukan intervensi jika utang tidak dibayar.

Akhirnya, pada Januari 1935, setelah 40 tahun membangun bisnisnya, KHT dinyatakan bangkrut dan seluruh asetnya disita oleh de Javasche Bank. Tragisnya, Kwik Djoen Eng meninggal dunia tanpa meninggalkan harta sedikit pun. Meskipun demikian, jejak kehidupannya masih dapat ditemukan melalui istana yang dibangunnya di Semarang.

--------------------

Analisis Kami: Kegagalan Kwik Djoen Eng menegaskan bahwa kemakmuran yang dibangun di atas utang tanpa perencanaan yang matang sangat rentan terhadap risiko bisnis, terutama dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil. Kesuksesan jangka panjang membutuhkan keseimbangan antara pengambilan risiko dan pengelolaan modal yang bijak.

--------------------

Analisis Ahli:

Alexander Claver: Menjelaskan bahwa kepandaian komunikasi Kwik membuat bank-bank besar memberikan kepercayaannya dalam pengajuan utang, namun kurangnya pengelolaan risiko menyebabkan kebangkrutan.

Leo Suryadinata: Menyoroti kesuksesan KHT yang mampu menyaingi raja gula masa itu, Oei Tiong Ham, namun juga mencatat bahwa ekspansi besar tanpa fondasi keuangan kuat rentan terhadap kegagalan.

--------------------

What's Next: Kisah Kwik Djoen Eng menjadi pelajaran penting bagi pengusaha modern mengenai bahaya ketergantungan pada utang dan pentingnya manajemen keuangan yang sehat agar tidak mengalami kebangkrutan besar.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/news/20250329090729-4-622676/memilukan-bisnis-orang-terkaya-ri-ini-lenyap-tak-tersisa-gegara-utang