Courtesy of CNBCIndonesia

AS Hadapi Risiko Krisis Keuangan, Trump Fokus Restrukturisasi Pengeluaran

17 Mar 2025, 17.05 WIB

87 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Pemerintahan AS sedang berupaya mencegah krisis keuangan melalui penataan kembali pengeluaran.
Volatilitas pasar saat ini dianggap normal dan sehat oleh Scott Bessent.
Kebijakan pro-bisnis diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent, mengatakan bahwa tidak ada jaminan AS tidak akan mengalami resesi. Ia menekankan pentingnya pemerintah untuk mencegah krisis keuangan yang mungkin terjadi akibat pengeluaran besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir. Untuk itu, pemerintah di bawah Presiden Donald Trump sedang berusaha menata kembali keuangan dengan membuat Departemen Efisiensi Pemerintah yang dipimpin oleh Elon Musk, yang bertujuan untuk mengurangi pegawai dan memberikan insentif pensiun dini.

Bessent juga menyatakan bahwa meskipun pasar saham mengalami penurunan, hal itu dianggap normal dan sehat. Ia percaya bahwa kebijakan pro-bisnis yang diterapkan Trump akan membawa dampak positif bagi ekonomi dalam jangka panjang. Namun, ia juga mengingatkan bahwa defisit anggaran AS semakin memburuk, dengan angka defisit mencapai lebih dari USRp 16.45 quadriliun ($1 triliun) pada bulan Februari.

--------------------

Analisis Kami: Pendekatan pemerintahan Trump untuk melakukan efisiensi dan restrukturisasi keuangan sangat tepat di tengah situasi defisit yang memburuk. Namun, keberhasilan langkah ini sangat bergantung pada kemampuan mengendalikan pengeluaran sekaligus menjaga pertumbuhan ekonomi agar pasar tetap stabil.

--------------------

Analisis Ahli:

Scott Bessent: Koreksi pasar adalah fenomena sehat yang mencegah euforia berlebihan dan potensi krisis besar, dan dengan kebijakan pajak yang tepat serta deregulasi, pasar akan pulih dan tumbuh dalam jangka panjang.

--------------------

What's Next: Jika pengeluaran pemerintah tetap tinggi tanpa restrukturisasi yang efektif, AS kemungkinan besar akan menghadapi krisis keuangan yang lebih parah di masa mendatang disertai potensi resesi.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/news/20250317161916-4-619300/krisis-as-makin-ngeri-menkeu-trump-tak-ada-jaminan-tidak-resesi