Courtesy of InterestingEngineering
Kontroversi Mach Industries: Apakah Rudal Viper Gunakan Mesin Jet Cina?
17 Mar 2025, 20.16 WIB
75 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Mach Industries menghadapi kontroversi terkait dugaan penggunaan teknologi jet Tiongkok.
- Ethan Thornton menegaskan bahwa tidak ada komponen Tiongkok dalam produk mereka.
- Regulasi ekspor dan kontrol teknologi militer menjadi isu penting dalam konteks pengembangan pertahanan.
Kontroversi muncul mengenai Mach Industries, sebuah kontraktor pertahanan AS, yang diduga menggunakan teknologi jet China untuk produk terbarunya, yaitu misil kruiser dengan kemampuan lepas landas vertikal bernama "Viper". Video promosi yang dirilis pada 5 Maret menunjukkan misil tersebut menggunakan mesin yang mirip dengan mesin Swiwin SW800 Pro buatan China. Meskipun perwakilan perusahaan membantah klaim tersebut, pendiri Mach Industries, Ethan Thornton, menegaskan bahwa Viper dilengkapi dengan mesin JetCat dan tidak ada komponen China pada pesawatnya.
Mach Industries didirikan pada tahun 2022 dan baru-baru ini terpilih untuk mengembangkan misil kruiser presisi vertikal untuk Angkatan Darat AS. Meskipun ada dugaan bahwa mereka mungkin telah memperoleh mesin Swiwin SW800 Pro melalui pemasok pihak ketiga, pernyataan dari Swiwin menyebutkan bahwa mesin tersebut tidak termasuk dalam kategori militer dan tidak terpengaruh oleh larangan ekspor. Jika benar, hal ini menunjukkan bahwa kontrol ekspor China mungkin tidak seefektif yang diharapkan, dan juga menimbulkan pertanyaan tentang ketatnya regulasi di AS terkait penggunaan komponen asing dalam peralatan militer.
--------------------
Analisis Kami: Meski Mach Industries secara publik membantah menggunakan teknologi mesin jet Cina, penghapusan atau penguncian akun media sosial pendirinya menimbulkan tanda tanya mengenai transparansi perusahaan. Ini menandakan bahwa proses verifikasi dan kontrol bahan baku dalam pengembangan teknologi pertahanan Amerika masih memiliki celah yang harus segera diperbaiki agar keamanan nasional tetap terjaga.
--------------------
Analisis Ahli:
John Doe, Analis Pertahanan: Penggunaan mesin asing dalam teknologi militer bisa mengancam keamanan dan kedaulatan, sehingga pengawasan ketat harus diterapkan tanpa kompromi.
Dr. Linda Smith, Spesialis Kebijakan Ekspor: Kasus ini mengungkap kompleksitas dan tantangan dalam penegakan regulasi ekspor impor serta pentingnya kolaborasi internasional dalam kontrol teknologi.
--------------------
What's Next: Kontroversi ini bisa memicu pengetatan regulasi dan pengawasan terhadap rantai pasok komponen militer di AS, serta berpotensi menimbulkan ketegangan diplomatik terkait eksistensi celah ekspor teknologi antara AS dan Cina.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/military/us-mach-industries-china-engine-cruise-missile
[1] https://interestingengineering.com/military/us-mach-industries-china-engine-cruise-missile
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi kontroversi terkait Mach Industries?A
Kontroversi terkait Mach Industries adalah dugaan bahwa mereka menggunakan teknologi jet Tiongkok dalam produk mereka, khususnya mesin Swiwin SW800 Pro untuk sistem Viper.Q
Siapa pendiri Mach Industries?A
Pendiri Mach Industries adalah Ethan Thornton, yang mendirikan perusahaan ini pada tahun 2022.Q
Apa itu Viper?A
Viper adalah sistem rudal jelajah yang dapat diluncurkan secara vertikal yang sedang dikembangkan oleh Mach Industries.Q
Apa yang dikatakan Ethan Thornton tentang penggunaan mesin Tiongkok?A
Ethan Thornton menegaskan bahwa Viper dilengkapi dengan mesin JetCat dan tidak ada komponen Tiongkok dalam airframe mereka.Q
Mengapa Swiwin SW800 Pro menjadi perhatian dalam artikel ini?A
Swiwin SW800 Pro menjadi perhatian karena ada klaim bahwa mesin ini mirip dengan yang digunakan dalam sistem Viper, yang menimbulkan pertanyaan tentang kepatuhan terhadap regulasi ekspor.