Google berencana untuk merilis model AI 'terbuka' baru untuk penemuan obat.
Courtesy of TechCrunch

Rangkuman Berita: Google berencana untuk merilis model AI 'terbuka' baru untuk penemuan obat.

TechCrunch
Dari TechCrunch
18 Maret 2025 pukul 20.00 WIB
44 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Google mengembangkan model AI bernama TxGemma untuk membantu penemuan obat.
  • Industri farmasi menunjukkan minat besar terhadap teknologi AI meskipun ada tantangan yang dihadapi.
  • Kolaborasi antara perusahaan teknologi dan farmasi dapat mempercepat proses pengembangan obat.
Pada acara kesehatan di New York, Google mengumumkan bahwa mereka sedang mengembangkan model AI bernama TxGemma untuk penemuan obat. Model ini dapat memahami teks biasa dan struktur berbagai entitas terapeutik seperti bahan kimia, molekul, dan protein. Karen DeSalvo, kepala kesehatan di Google, menjelaskan bahwa pengembangan obat dari konsep hingga disetujui adalah proses yang panjang dan mahal, sehingga mereka bekerja sama dengan komunitas penelitian untuk membuat proses ini lebih efisien. Peneliti dapat menggunakan TxGemma untuk memprediksi sifat penting dari terapi baru, seperti seberapa aman atau efektif obat tersebut.
Meskipun banyak perusahaan, termasuk Google, percaya bahwa AI dapat merevolusi penemuan obat, hasilnya belum selalu memuaskan. Beberapa perusahaan yang menggunakan AI untuk penemuan obat mengalami kegagalan dalam uji klinis. Namun, banyak perusahaan farmasi dan investor tetap optimis dengan potensi teknologi ini, dan saat ini lebih dari 460 startup AI sedang bekerja di bidang penemuan obat dengan investasi mencapai Rp 986.70 triliun ($60 miliar) .

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu TxGemma?
A
TxGemma adalah koleksi model AI terbuka untuk penemuan obat yang sedang dikembangkan oleh Google.
Q
Siapa yang mengembangkan TxGemma?
A
TxGemma dikembangkan oleh Google.
Q
Apa tujuan dari pengembangan model AI ini?
A
Tujuan dari pengembangan model AI ini adalah untuk membuat proses pengembangan obat lebih efisien dan membantu peneliti memprediksi sifat penting dari terapi baru.
Q
Apa tantangan yang dihadapi oleh perusahaan yang menggunakan AI dalam penemuan obat?
A
Perusahaan yang menggunakan AI dalam penemuan obat menghadapi tantangan seperti kegagalan uji klinis dan variasi akurasi sistem AI.
Q
Mengapa industri farmasi tertarik pada teknologi AI?
A
Industri farmasi tertarik pada teknologi AI karena potensi untuk mempercepat langkah awal penelitian dan pengembangan obat.

Rangkuman Berita Serupa

Tidak semua pasien kanker membutuhkan kemoterapi — Ataraxis AI mengumpulkan Rp 328.90 miliar ($20 juta)  untuk mempersonalisasi pengobatan.TechCrunch
Sains
1 bulan lalu
98 dibaca

Tidak semua pasien kanker membutuhkan kemoterapi — Ataraxis AI mengumpulkan Rp 328.90 miliar ($20 juta) untuk mempersonalisasi pengobatan.

Tidak semua pasien kanker membutuhkan kemoterapi. Ataraxis AI mengumpulkan Rp 328.90 miliar ($20 juta)  untuk mengatasi masalah itu.TechCrunch
Sains
1 bulan lalu
25 dibaca

Tidak semua pasien kanker membutuhkan kemoterapi. Ataraxis AI mengumpulkan Rp 328.90 miliar ($20 juta) untuk mengatasi masalah itu.

Google mengembangkan AI co-scientist untuk membantu peneliti.Reuters
Sains
2 bulan lalu
65 dibaca

Google mengembangkan AI co-scientist untuk membantu peneliti.

Pendiri LinkedIn Reid Hoffman Memulai Startup AI Baru yang Mungkin Merevolusi Perawatan KankerForbes
Sains
2 bulan lalu
109 dibaca

Pendiri LinkedIn Reid Hoffman Memulai Startup AI Baru yang Mungkin Merevolusi Perawatan Kanker

Reid Hoffman, salah satu pendiri LinkedIn, baru saja mengumpulkan Rp 411.13 miliar ($25 juta)  untuk melawan kanker dengan AI.YahooFinance
Sains
3 bulan lalu
110 dibaca

Reid Hoffman, salah satu pendiri LinkedIn, baru saja mengumpulkan Rp 411.13 miliar ($25 juta) untuk melawan kanker dengan AI.

Penemuan obat yang didorong oleh AI dibantu oleh integrasi Greater Bay Area, kata perusahaan.SCMP
Teknologi
3 bulan lalu
122 dibaca

Penemuan obat yang didorong oleh AI dibantu oleh integrasi Greater Bay Area, kata perusahaan.