Courtesy of CNBCIndonesia
LPEI Tegaskan Transformasi dan Perbaikan Tata Kelola Setelah Kasus Lama Kredit Bermasalah
19 Mar 2025, 12.00 WIB
133 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- LPEI telah melakukan transformasi signifikan untuk meningkatkan manajemen risiko dan kualitas aset.
- Penerapan kebijakan anti gratifikasi dan pelatihan berkelanjutan menunjukkan komitmen LPEI terhadap integritas.
- LPEI berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan UKM dan diversifikasi pasar ekspor Indonesia.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mengonfirmasi bahwa kasus kredit yang sedang diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terjadi pada tahun 2012, bukan kejadian baru. Sejak tahun 2020, LPEI telah melakukan transformasi besar-besaran untuk meningkatkan manajemen risiko, kualitas aset, dan tata kelola perusahaan. Mereka juga menerapkan kebijakan anti gratifikasi dan penyuapan, serta mewajibkan semua pegawai untuk menandatangani Pakta Integritas agar proses bisnis berjalan bersih dan transparan.
LPEI menunjukkan kinerja positif dengan menurunkan angka kredit bermasalah (NPL) dan meningkatkan jumlah desa yang terlibat dalam ekspor. Mereka telah membantu lebih dari 6.000 pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) serta menciptakan lebih dari 1.000 eksportir baru. LPEI berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekspor Indonesia, terutama melalui pemberdayaan UKM dan pengembangan pasar ekspor non-tradisional, sambil menjaga integritas dan transparansi dalam setiap proses bisnisnya.
--------------------
Analisis Kami: Transformasi yang dilakukan LPEI sejak 2020 menunjukkan komitmen serius dalam mengatasi persoalan lama serta membangun fondasi tata kelola yang lebih sehat dan transparan. Namun, perlu dipastikan bahwa budaya anti gratifikasi dan sistem whistleblowing benar-benar dijalankan secara konsisten agar kepercayaan publik terhadap lembaga semakin kuat.
--------------------
Analisis Ahli:
Prof. Bambang Brodjonegoro (Ahli Ekonomi dan Mantan Menteri Keuangan Indonesia): Perbaikan tata kelola dan penguatan manajemen risiko di LPEI merupakan langkah yang tepat untuk mendukung ekspor nasional dan mengurangi potensi korupsi. Namun, efektivitas implementasi kebijakan tersebut sangat bergantung pada pengawasan dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan.
--------------------
What's Next: Dengan transformasi yang berkelanjutan dan perbaikan tata kelola yang baik, LPEI akan semakin mampu mendukung pertumbuhan ekspor dan menjaga integritas institusi sehingga kasus serupa dapat dihindari di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20250319114013-17-619902/lpei-pastikan-temuan-kpk-bukan-kasus-baru-terjadi-di-2012
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20250319114013-17-619902/lpei-pastikan-temuan-kpk-bukan-kasus-baru-terjadi-di-2012
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dijelaskan oleh LPEI mengenai kasus kredit yang diusut oleh KPK?A
LPEI menjelaskan bahwa kasus pemberian fasilitas kredit yang diusut oleh KPK bukan kejadian baru, melainkan terjadi pada tahun 2012.Q
Apa fokus utama transformasi yang dilakukan oleh LPEI sejak 2020?A
Fokus utama transformasi LPEI adalah pada manajemen risiko, kualitas aset, model bisnis, dan infrastruktur tata kelola perusahaan yang baik.Q
Bagaimana LPEI memastikan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik?A
LPEI memastikan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dengan menerapkan kebijakan anti gratifikasi, pelatihan, dan sistem whistleblowing.Q
Apa pencapaian LPEI dalam mendukung UKM dan ekspor?A
LPEI mencatatkan peningkatan jumlah Desa Devisa, pertumbuhan eksportir baru, dan pelatihan bagi pelaku UKM berorientasi ekspor.Q
Apa komitmen LPEI dalam menjalankan tugas dan fungsinya?A
LPEI berkomitmen untuk mendukung ekspor Indonesia melalui pemberdayaan UKM dan pengembangan pasar ekspor non tradisional.