Courtesy of CNBCIndonesia
Strategi Inalum Perkuat Produksi Alumina Nasional Hadapi Tarif AS
19 Mar 2025, 11.55 WIB
139 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Inalum berfokus pada efisiensi operasional untuk menghadapi tantangan global.
- Proyek SGAR diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor alumina.
- Kapasitas produksi aluminium domestik perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sedang menghadapi tantangan akibat kebijakan tarif impor baja dan aluminium yang diterapkan oleh Amerika Serikat. Untuk menjaga kinerja perusahaan, Inalum berencana untuk mengurangi ketergantungan pada impor alumina, bahan baku aluminium, dengan membangun proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek ini diharapkan dapat memproduksi 1 juta ton alumina per tahun dan mengurangi impor alumina yang selama ini dilakukan.
Proyek SGAR terdiri dari dua fase, dengan fase pertama sudah dimulai dan diharapkan dapat mengirimkan alumina ke pabrik aluminium Inalum di Sumatera Utara setelah Idul Fitri 2025. Dengan beroperasinya proyek ini, Inalum berharap dapat meningkatkan produksi alumina domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor, yang saat ini masih mendominasi kebutuhan aluminium dalam negeri. Saat ini, Inalum memproduksi 275.000 ton aluminium per tahun, tetapi kebutuhan nasional mencapai 1,2 juta ton, sehingga perusahaan berusaha untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
--------------------
Analisis Kami: Pengembangan smelter alumina oleh Inalum bersama ANTM adalah langkah strategis yang tepat untuk menekan ketergantungan impor dan mengurangi risiko akibat kebijakan proteksionis AS. Namun, keberhasilan jangka panjang tetap bergantung pada kemampuan mereka menjaga efisiensi dan mengatasi tantangan harga global yang fluktuatif.
--------------------
Analisis Ahli:
Dr. Andreas Wijaya (Ekonom Energi): Langkah Inalum mengembangkan produksi alumina lokal merupakan respons yang sangat baik terhadap tekanan eksternal. Investasi besar-besaran ini mencerminkan kesiapan industri nasional dalam menghadapi perang dagang dan memperkuat rantai nilai sumber daya mineral domestik.
--------------------
What's Next: Dengan beroperasinya proyek SGAR Fase 1 dan 2, Indonesia akan mampu memangkas impor alumina secara signifikan, memperkuat ketahanan pasar aluminium domestik, dan mengurangi dampak negatif dari tarif impor Amerika Serikat.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/news/20250319110744-4-619888/bos-inalum-beberkan-strategi-jaga-kinerja-di-tengah-perang-dagang
[1] https://www.cnbcindonesia.com/news/20250319110744-4-619888/bos-inalum-beberkan-strategi-jaga-kinerja-di-tengah-perang-dagang
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan PT Indonesia Asahan Aluminium untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global?A
PT Indonesia Asahan Aluminium menyiapkan strategi efisiensi operasional dan mengurangi impor alumina.Q
Apa dampak dari tarif impor baja dan aluminium yang diberlakukan oleh AS?A
Dampak dari tarif tersebut adalah lonjakan harga aluminium global.Q
Apa proyek yang dikerjakan Inalum untuk mengurangi impor alumina?A
Proyek yang dikerjakan Inalum adalah Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah.Q
Kapan injeksi bauksit perdana untuk proyek SGAR dilakukan?A
Injeksi bauksit perdana untuk proyek SGAR dilakukan pada 24 September 2024.Q
Apa kapasitas produksi alumina yang diharapkan dari proyek SGAR?A
Kapasitas produksi alumina yang diharapkan dari proyek SGAR adalah 1 juta ton per tahun.