Courtesy of Reuters
GoTo Tegaskan Tidak Ada Kesepakatan Merger dengan Grab Meski Kabar Beredar
19 Mar 2025, 08.32 WIB
101 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- GoTo menegaskan tidak ada kesepakatan dengan Grab terkait transaksi.
- Pembicaraan merger antara Grab dan GoTo terhambat oleh kekhawatiran kompetisi.
- Saham kedua perusahaan mengalami kenaikan setelah berita mengenai due diligence.
Pada 19 Maret, GoTo Gojek dari Indonesia mengonfirmasi bahwa mereka tidak memiliki kesepakatan dengan pihak mana pun terkait transaksi potensial setelah muncul laporan bahwa Grab, perusahaan yang berbasis di Singapura, sedang mempertimbangkan untuk membeli mereka. Laporan dari Bloomberg menyebutkan bahwa Grab telah mulai melakukan pemeriksaan terhadap GoTo. Saham Grab naik 5,4% di pasar sebelum akhirnya ditutup naik 3,4%, sementara saham GoTo juga naik 5%.
Pembicaraan mengenai merger antara Grab, yang didukung oleh Uber, dan GoTo sudah berlangsung beberapa kali tetapi belum menghasilkan kesepakatan karena kekhawatiran tentang persaingan di pasar Asia Tenggara. GoTo menyatakan bahwa mereka akan fokus pada kegiatan bisnis dan kinerja yang baik, serta tidak memiliki rencana aksi korporasi besar dalam 12 bulan ke depan, kecuali untuk melakukan pembelian kembali saham.
--------------------
Analisis Kami: Keputusan kedua perusahaan untuk menegaskan tidak ada kesepakatan saat ini memperlihatkan sensitivitas mereka terhadap regulasi antimonopoli dan persepsi pasar. Namun, potensi kolaborasi atau konsolidasi tetap menjadi opsi strategis utama mengingat persaingan sengit di sektor ride-hailing dan pengantaran yang membutuhkan skala besar untuk profitabilitas. Saya percaya akan ada perkembangan signifikan dalam beberapa bulan ke depan, tetapi merger besar harus melalui proses yang rumit dan pengawasan ketat.
--------------------
Analisis Ahli:
Rohit Chopra (Pimpinan Biro Perlindungan Konsumen AS): Merger antara perusahaan teknologi besar seperti Grab dan GoTo memerlukan pengawasan ketat untuk memastikan persaingan tetap sehat dan tidak merugikan konsumen, yang sering kali menjadi korban dari situasi monopoli atau oligopoli.
--------------------
What's Next: Meski saat ini tidak ada kesepakatan, wacana merger atau akuisisi antara Grab dan GoTo kemungkinan akan terus muncul di masa depan, terutama jika regulasi kompetisi di Asia Tenggara bisa lebih fleksibel atau jika tekanan pasar meminta konsolidasi pemain besar.
Referensi:
[1] https://www.reuters.com/technology/goto-reiterates-no-deal-place-with-any-party-it-addresses-grab-buyout-rumours-2025-03-19/
[1] https://www.reuters.com/technology/goto-reiterates-no-deal-place-with-any-party-it-addresses-grab-buyout-rumours-2025-03-19/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dinyatakan oleh GoTo mengenai laporan transaksi dengan Grab?A
GoTo menyatakan bahwa tidak ada kesepakatan dengan pihak manapun mengenai transaksi potensial.Q
Mengapa pembicaraan merger antara Grab dan GoTo tidak menghasilkan kesepakatan?A
Pembicaraan merger tidak menghasilkan kesepakatan karena kekhawatiran mengenai kompetisi antara dua pemain besar di Asia Tenggara.Q
Apa yang dilakukan Grab setelah laporan mengenai due diligence terhadap GoTo?A
Setelah laporan tersebut, saham Grab naik 5,4% di pasar pra-pasar dan ditutup 3,4% lebih tinggi.Q
Apa yang dikatakan GoTo tentang rencana aksi korporat mereka dalam 12 bulan ke depan?A
GoTo menyatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana aksi korporat material selain pelaksanaan buyback saham.Q
Bagaimana reaksi pasar terhadap berita mengenai Grab dan GoTo?A
Pasar bereaksi positif, dengan saham GoTo naik 5% dan saham Grab juga mengalami kenaikan.