Dampak Tarif Trump: Resesi AS dan Risiko Suku Bunga Tetap Tinggi
Courtesy of CNBCIndonesia

Dampak Tarif Trump: Resesi AS dan Risiko Suku Bunga Tetap Tinggi

19 Mar 2025, 16.28 WIB
195 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kebijakan ekonomi AS di bawah Donald Trump berpotensi menyebabkan resesi.
  • Inflasi yang tinggi akan mempengaruhi keputusan suku bunga acuan di AS.
  • Defisit AS diperkirakan akan lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya, mempengaruhi penerbitan obligasi.
Bank Indonesia (BI) mengamati perkembangan ekonomi di Amerika Serikat (AS) yang dipengaruhi oleh kebijakan Presiden Donald Trump. Kebijakan tarif yang diterapkan dapat menyebabkan perlambatan ekonomi, meskipun ada rencana untuk memotong pajak. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa ada kemungkinan resesi di AS dan inflasi yang tinggi membuat suku bunga acuan tidak akan turun dengan cepat.
Defisit anggaran AS diperkirakan lebih rendah dari yang sebelumnya diprediksi, yaitu dari 7,7% menjadi 6,4%. Hal ini berdampak pada rencana penerbitan obligasi oleh pemerintah AS, yang tidak akan sebanyak yang diperkirakan sebelumnya. Perry juga menekankan bahwa ketidakpastian di pasar keuangan global tetap tinggi.
--------------------
Analisis Kami: Kebijakan proteksionis seperti tarif yang diterapkan AS memang dapat memperlambat pertumbuhan karena mengganggu rantai pasok dan konsumsi global. Namun, pengurangan defisit dan kebutuhan obligasi menunjukkan upaya stabilisasi fiskal yang bisa membantu melunakkan dampak dalam jangka menengah.
--------------------
Analisis Ahli:
Gita Wirjawan: Kebijakan fiskal dan moneter AS harus disinergikan agar tidak memicu resesi berkepanjangan yang dapat mengganggu ekonomi global.
Sri Mulyani: Perkembangan ekonomi AS harus diwaspadai karena bisa menciptakan gelombang efek yang mempengaruhi pasar emerging market termasuk Indonesia.
--------------------
What's Next: Jika kebijakan tarif dan kondisi ekonomi saat ini terus berlanjut, risiko resesi di AS akan semakin besar dengan dampak ketidakpastian yang lebih luas pada pasar keuangan global dan suku bunga acuan akan tetap tinggi untuk waktu yang lama.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20250319162608-17-620043/analisa-terbaru-bi-soal-kemungkinan-as-resesi-suku-bunga-acuan

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dikatakan Bank Indonesia tentang kebijakan Donald Trump?
A
Bank Indonesia menyatakan bahwa kebijakan Donald Trump membawa AS ke jurang resesi.
Q
Bagaimana kebijakan tarif Trump mempengaruhi ekonomi AS?
A
Kebijakan tarif Trump diperkirakan akan menyebabkan perlambatan ekonomi di AS.
Q
Apa yang diperkirakan tentang suku bunga acuan di AS?
A
Suku bunga acuan di AS tidak akan turun secepat yang dibayangkan karena inflasi yang tinggi.
Q
Bagaimana defisit AS diperkirakan akan berubah?
A
Defisit AS yang sebelumnya diperkirakan 7,7% mungkin akan lebih rendah menjadi 6,4%.
Q
Apa dampak dari ketidakpastian pasar keuangan global?
A
Ketidakpastian di pasar keuangan global tetap tinggi, mempengaruhi rencana penerbitan obligasi oleh AS.

Artikel Serupa

The Fed Menahan Suku Bunga, Rupiah Menguat Tipis Terhadap Dolar ASCNBCIndonesia
Bisnis
5 bulan lalu
52 dibaca

The Fed Menahan Suku Bunga, Rupiah Menguat Tipis Terhadap Dolar AS

Federal Reserve Turunkan Proyeksi Ekonomi AS, Risiko Stagflasi MembayangiCNBCIndonesia
Bisnis
5 bulan lalu
100 dibaca

Federal Reserve Turunkan Proyeksi Ekonomi AS, Risiko Stagflasi Membayangi

Dampak Tarif Impor AS terhadap Ekonomi Global dan Tantangan Indonesia 2025CNBCIndonesia
Bisnis
5 bulan lalu
62 dibaca

Dampak Tarif Impor AS terhadap Ekonomi Global dan Tantangan Indonesia 2025

Ketidakpastian Suku Bunga AS Picu Pergeseran Aliran Modal GlobalCNBCIndonesia
Bisnis
5 bulan lalu
44 dibaca

Ketidakpastian Suku Bunga AS Picu Pergeseran Aliran Modal Global

Rupiah Anjlok, BI Diprediksi Menahan Suku Bunga untuk Stabilkan Nilai TukarCNBCIndonesia
Bisnis
5 bulan lalu
59 dibaca

Rupiah Anjlok, BI Diprediksi Menahan Suku Bunga untuk Stabilkan Nilai Tukar

Rupiah Menguat Tipis, Pasar Tunggu Kebijakan BI dan The Fed Pekan IniCNBCIndonesia
Bisnis
5 bulan lalu
95 dibaca

Rupiah Menguat Tipis, Pasar Tunggu Kebijakan BI dan The Fed Pekan Ini