Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Ketahanan Likuiditas Perbankan Meningkat, BI Dorong Penyaluran Kredit Prioritas
Courtesy of CNBCIndonesia
Finansial
Perbankan dan Layanan Keuangan

Ketahanan Likuiditas Perbankan Meningkat, BI Dorong Penyaluran Kredit Prioritas

19 Mar 2025, 17.15 WIB
128 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Ketahanan likuiditas perbankan Indonesia tetap kuat dengan rasio AL/DPK yang meningkat.
  • Bank Indonesia berkomitmen untuk mendukung ketersediaan likuiditas melalui kebijakan makroprudensial.
  • Loan to deposit ratio (LDR) menunjukkan tren peningkatan, mendekati batas atas yang ditetapkan.
Bank Indonesia melaporkan bahwa ketahanan likuiditas perbankan di Indonesia sangat baik hingga Februari 2025, dengan rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) mencapai 26,32%. Ini menunjukkan bahwa bank-bank di Indonesia mampu memenuhi kebutuhan likuiditas mereka. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa perbankan tetap kuat dan mendukung stabilitas sistem keuangan. Selain itu, rasio kecukupan modal (CAR) juga tinggi, yaitu 27,01%. Untuk membantu ketersediaan likuiditas, Bank Indonesia akan menyalurkan kebijakan likuiditas makroprudensial sebesar Rp 291,8 triliun.
Baca juga: Bank Indonesia Pastikan Fundamental Ekonomi Kuat Meski Rupiah Melemah
Namun, likuiditas perbankan di Indonesia mengalami pengetatan dalam setahun terakhir, terlihat dari rasio simpanan terhadap kredit (LDR) yang mendekati 90%. Pada Desember 2024, LDR mencapai 89,05%, lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. LDR adalah indikator yang menunjukkan kemampuan bank dalam memenuhi kebutuhan jangka pendek. Bank Indonesia menetapkan batas LDR antara 78% hingga 92%. Jika LDR di bawah 78%, berarti bank tidak optimal dalam menyalurkan kredit, sedangkan jika mencapai 92%, berarti likuiditas bank mulai menipis.
--------------------
Analisis Kami: Bank Indonesia berhasil menjaga keseimbangan likuiditas perbankan meskipun ada tren pengetatan dengan LDR yang meningkat, tanda bahwa bank masih agresif menyalurkan kredit. Namun, jika tren peningkatan LDR terus berlanjut tanpa peningkatan cadangan likuiditas yang memadai, hal ini bisa menjadi sinyal risiko likuiditas yang perlu diantisipasi segera.
--------------------
Analisis Ahli:
Ferry Adrianto (Ekonom Senior): Kebijakan likuiditas makroprudensial yang diterapkan Bank Indonesia sangat tepat untuk menjaga kesehatan sektor perbankan terutama dalam kondisi ekonomi yang mulai meningkat permintaan kreditnya. Namun, pengawasan terhadap LDR harus diperketat agar tidak menimbulkan risiko sistemik akibat kemungkinan kekurangan likuiditas di masa depan.
--------------------
Baca juga: BNI Tingkatkan Dividen 65%, Laba Meningkat Meski Beban Bunga Naik
What's Next: Dengan ketahanan likuiditas yang masih kuat dan penyaluran kebijakan likuiditas makroprudensial yang masif, perbankan akan tetap stabil namun perlu waspada jika LDR terus mendekati batas atas, yang berpotensi menandakan tekanan likuiditas di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20250319163030-17-620049/bi-sebut-likuiditas-bank-di-ri-kuat-rasio-permodalan-tebal

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilaporkan oleh Bank Indonesia mengenai ketahanan likuiditas perbankan?
A
Bank Indonesia melaporkan bahwa ketahanan likuiditas perbankan terbilang kuat.
Q
Berapa rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga per Februari 2025?
A
Rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga per Februari 2025 sebesar 26,32%.
Q
Apa tujuan dari kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial?
A
Tujuan dari kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial adalah untuk mendorong penyaluran kredit ke sektor-sektor prioritas.
Q
Bagaimana kondisi loan to deposit ratio (LDR) perbankan di Indonesia?
A
LDR perbankan di Indonesia mendekati 90%, dengan angka mencapai 89,05% per Desember 2024.
Q
Siapa yang menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia saat ini?
A
Gubernur Bank Indonesia saat ini adalah Perry Warjiyo.

Artikel Serupa

BRI Bagikan Dividen 85% dari Laba Bersih 2024, Tunjukkan Kinerja Stabil
BRI Bagikan Dividen 85% dari Laba Bersih 2024, Tunjukkan Kinerja Stabil
Dari CNBCIndonesia
Bank Indonesia Catat Pertumbuhan Uang Beredar M2 Naik Jadi 5,7% Februari 2025
Bank Indonesia Catat Pertumbuhan Uang Beredar M2 Naik Jadi 5,7% Februari 2025
Dari CNBCIndonesia
IHSG Menguat Didukung Relaksasi Buyback dan Suku Bunga Stabil
IHSG Menguat Didukung Relaksasi Buyback dan Suku Bunga Stabil
Dari CNBCIndonesia
Bank Indonesia Siap Turunkan Suku Bunga, Tunggu Waktu yang Tepat
Bank Indonesia Siap Turunkan Suku Bunga, Tunggu Waktu yang Tepat
Dari CNBCIndonesia
Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga 5,75% Hadapi Ketidakpastian Global yang Tinggi
Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga 5,75% Hadapi Ketidakpastian Global yang Tinggi
Dari CNBCIndonesia
Bank Indonesia Laporkan Pertumbuhan Kredit 10,3%, Optimisme Ekonomi 2025
Bank Indonesia Laporkan Pertumbuhan Kredit 10,3%, Optimisme Ekonomi 2025
Dari CNBCIndonesia
BRI Bagikan Dividen 85% dari Laba Bersih 2024, Tunjukkan Kinerja StabilCNBCIndonesia
Finansial
4 bulan lalu
160 dibaca

BRI Bagikan Dividen 85% dari Laba Bersih 2024, Tunjukkan Kinerja Stabil

Bank Indonesia Catat Pertumbuhan Uang Beredar M2 Naik Jadi 5,7% Februari 2025CNBCIndonesia
Bisnis
5 bulan lalu
150 dibaca

Bank Indonesia Catat Pertumbuhan Uang Beredar M2 Naik Jadi 5,7% Februari 2025

IHSG Menguat Didukung Relaksasi Buyback dan Suku Bunga StabilCNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
58 dibaca

IHSG Menguat Didukung Relaksasi Buyback dan Suku Bunga Stabil

Bank Indonesia Siap Turunkan Suku Bunga, Tunggu Waktu yang TepatCNBCIndonesia
Bisnis
5 bulan lalu
73 dibaca

Bank Indonesia Siap Turunkan Suku Bunga, Tunggu Waktu yang Tepat

Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga 5,75% Hadapi Ketidakpastian Global yang TinggiCNBCIndonesia
Bisnis
5 bulan lalu
126 dibaca

Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga 5,75% Hadapi Ketidakpastian Global yang Tinggi

Bank Indonesia Laporkan Pertumbuhan Kredit 10,3%, Optimisme Ekonomi 2025CNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
154 dibaca

Bank Indonesia Laporkan Pertumbuhan Kredit 10,3%, Optimisme Ekonomi 2025