Courtesy of YahooFinance
Fed Tahan Suku Bunga di Tengah Ketidakpastian Ekonomi dan Inflasi Naik
20 Mar 2025, 02.59 WIB
174 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Federal Reserve mempertahankan suku bunga untuk mengamati dampak kebijakan ekonomi yang tidak menentu.
- Inflasi diperkirakan akan meningkat, sebagian disebabkan oleh tarif yang diterapkan oleh pemerintah.
- Proyeksi pertumbuhan ekonomi menunjukkan penurunan, sementara estimasi pengangguran meningkat.
Federal Reserve (Fed) menahan suku bunga acuan mereka untuk kedua kalinya, karena kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi dan inflasi yang tetap tinggi. Ketua Fed, Jerome Powell, mengatakan bahwa mereka tidak terburu-buru untuk mengubah suku bunga dan ingin melihat lebih jelas dampak kebijakan Presiden Donald Trump terhadap ekonomi. Meskipun ada proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah, Fed tetap berencana untuk menurunkan suku bunga setengah persen tahun ini, tetapi beberapa pejabat ingin menjaga suku bunga tetap tinggi untuk menekan inflasi.
Selain itu, Fed juga mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi jumlah obligasi yang mereka biarkan jatuh tempo tanpa diinvestasikan kembali. Mereka mengurangi batas bulanan untuk obligasi pemerintah dari Rp 411.13 triliun ($25 miliar) menjadi Rp 82.22 triliun ($5 miliar) . Meskipun ada kekhawatiran tentang resesi, Powell menyatakan bahwa aktivitas ekonomi masih terlihat sehat, meskipun kepercayaan konsumen menurun.
--------------------
Analisis Kami: Federal Reserve saat ini berada di posisi sulit, mencoba menyeimbangkan antara risiko perlambatan ekonomi dan kebutuhan untuk mengendalikan inflasi yang masih tinggi akibat kebijakan tarif. Keputusan untuk menahan suku bunga sementara dan memperlambat pelonggaran neraca adalah strategi yang masuk akal, namun risiko eskalasi ketegangan perdagangan dan kebijakan fiskal yang tidak stabil bisa memperburuk ketidakpastian ekonomi.
--------------------
Analisis Ahli:
Jerome Powell: Penekanan pada pentingnya menunggu data yang lebih jelas sebelum mengambil keputusan suku bunga lebih lanjut mencerminkan pendekatan hati-hati Fed dalam situasi ketidakpastian tinggi.
Christopher Waller: Menanggapi pelambatan neraca keuangan dengan dissent menunjukkan kekhawatiran atas potensi dampak negatif jika pengurangan neraca cedera terlalu cepat.
--------------------
What's Next: Suku bunga kemungkinan akan mengalami penurunan satu atau dua kali pada tahun ini jika kondisi perlambatan ekonomi terus berlanjut, namun Fed tetap waspada untuk mengendalikan inflasi yang masih tinggi.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/fed-holds-rates-sees-slower-181148120.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/fed-holds-rates-sees-slower-181148120.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa keputusan terbaru yang diambil oleh Federal Reserve terkait suku bunga?A
Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga dalam kisaran 4,25%-4,5% untuk pertemuan kedua berturut-turut.Q
Bagaimana kebijakan Donald Trump mempengaruhi ekonomi AS?A
Kebijakan Donald Trump, termasuk tarif perdagangan, telah menimbulkan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi dan inflasi yang tinggi.Q
Apa proyeksi inflasi yang diharapkan oleh Federal Reserve?A
Federal Reserve memperkirakan inflasi inti akan mencapai 2,8% pada akhir tahun ini.Q
Mengapa beberapa anggota Federal Reserve tidak setuju dengan keputusan terkait neraca?A
Beberapa anggota, termasuk Christopher Waller, tidak setuju dengan keputusan untuk memperlambat pengurangan neraca.Q
Apa yang diharapkan oleh Federal Reserve mengenai pertumbuhan ekonomi di masa depan?A
Federal Reserve memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan melambat menjadi 1,7% pada tahun 2025.