Courtesy of InterestingEngineering
Terobosan Baterai Quasi-Lithium: Aman dan Bisa Tembus 1000 Km Sekali Cas
21 Mar 2025, 06.26 WIB
147 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penelitian ini berpotensi meningkatkan jarak tempuh mobil listrik hingga 1.000 kilometer.
- Tim peneliti berhasil mengidentifikasi dan mengatasi masalah oksigen yang berbahaya dalam baterai.
- Pendekatan inovatif mereka dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan energi baterai.
Tim peneliti dari Ulsan National Institute of Science and Technology (UNIST) telah membuat kemajuan penting dalam mengatasi tantangan baterai generasi berikutnya. Mereka fokus pada bahan katoda baru yang disebut quasi-lithium, yang dapat memungkinkan mobil listrik menempuh jarak hingga 1.000 kilometer dengan sekali pengisian. Namun, tantangan besar adalah risiko pelepasan gas oksigen yang berbahaya saat pengisian daya pada tegangan tinggi. Tim UNIST menemukan bahwa gas oksigen ini dilepaskan saat pengisian di atas 4,25 volt, yang dapat merusak struktur baterai dan berpotensi menyebabkan ledakan.
Untuk mengatasi masalah ini, peneliti mengusulkan pendekatan inovatif dengan mengganti beberapa logam transisi dalam quasi-lithium dengan elemen yang memiliki elektronegativitas lebih rendah. Perubahan ini membantu mencegah oksidasi oksigen dan mengurangi pelepasan gas. Selain meningkatkan keamanan, strategi ini juga memungkinkan baterai menyimpan lebih banyak energi, sehingga meningkatkan kapasitas penyimpanan baterai. Penelitian ini didukung oleh National Research Foundation of Korea (NRF) dan dipublikasikan di jurnal Science Advances.
--------------------
Analisis Kami: Pendekatan yang dilakukan UNIST sangat inovatif karena fokusnya pada pencegahan oksidasi oksigen, bukan hanya stabilisasi bahan yang sudah teroksidasi, menunjukkan langkah maju yang signifikan dalam pengembangan baterai. Jika teknologi ini berhasil dikomersialisasi, ini bisa menjadi game changer dalam industri kendaraan listrik yang selama ini terhambat masalah keamanan baterai.
--------------------
Analisis Ahli:
John B. Goodenough: Pendekatan substitusi elemen untuk mengatur elektron dalam katoda merupakan langkah strategis penting yang bisa memecahkan masalah fundamental oksigen aktif.
Linda Nazar: Penemuan ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam batas voltase baterai lithium dengan keamanan tinggi, membuka jalan bagi baterai berkapasitas sangat tinggi di masa depan.
--------------------
What's Next: Dalam beberapa tahun ke depan, baterai berbasis quasi-lithium dengan modifikasi logam transisi akan menjadi standar di kendaraan listrik, memungkinkan jarak tempuh lebih jauh sekaligus meningkatkan standar keselamatan baterai.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/energy/batteries-promise-1k-kms-range-for-future-evs
[1] https://interestingengineering.com/energy/batteries-promise-1k-kms-range-for-future-evs
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh tim peneliti di UNIST?A
Tim peneliti di UNIST menemukan solusi untuk masalah oksigen yang dilepaskan selama pengisian daya baterai quasi-lithium.Q
Mengapa material quasi-lithium berpotensi meningkatkan kapasitas baterai?A
Material quasi-lithium dapat menyimpan 30% hingga 70% lebih banyak energi dibandingkan teknologi baterai saat ini.Q
Apa masalah utama yang terkait dengan pengisian daya pada baterai quasi-lithium?A
Masalah utama adalah oksigen yang terjebak dalam material baterai dapat teroksidasi dan dilepaskan sebagai gas, yang berisiko menyebabkan ledakan.Q
Bagaimana tim peneliti mengatasi masalah oksigen dalam baterai?A
Mereka mengusulkan untuk mengganti logam transisi dengan elemen dengan elektronegativitas lebih rendah untuk mencegah oksidasi oksigen.Q
Apa dampak dari penelitian ini terhadap mobil listrik?A
Penelitian ini dapat memungkinkan mobil listrik untuk menempuh jarak hingga 1.000 kilometer dengan satu pengisian daya.