Courtesy of YahooFinance
Investor Obligasi Fokus Pada Imbal Hasil Pendek Saat Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Jadi Perhatian
24 Mar 2025, 02.00 WIB
106 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Investor obligasi menunjukkan minat yang tinggi pada obligasi jangka pendek di tengah ekspektasi inflasi yang meningkat.
- Yield obligasi jangka panjang telah meningkat, menciptakan perbedaan yang signifikan dengan yield obligasi jangka pendek.
- Data inflasi yang akan dirilis diharapkan tetap tinggi, yang dapat mempengaruhi kebijakan Federal Reserve ke depan.
Investor obligasi sedang mempengaruhi pasar Treasury dengan harapan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan inflasi yang lebih cepat. Mereka lebih memilih obligasi jangka pendek meskipun imbal hasilnya semakin rendah, sementara imbal hasil obligasi jangka panjang justru meningkat. Data yang akan dirilis pada hari Jumat diharapkan menunjukkan bahwa inflasi masih tinggi, dengan imbal hasil obligasi 30 tahun yang lebih tinggi hampir 60 basis poin dibandingkan dengan obligasi 5 tahun, yang merupakan selisih terbesar sejak September.
Minggu ini, ada banyak data ekonomi yang akan dirilis, termasuk laporan pendapatan dan pengeluaran pribadi untuk bulan Februari. Para ekonom memperkirakan inflasi akan tetap di 2,5%, sementara inflasi inti (tanpa makanan dan energi) diperkirakan meningkat menjadi 2,7%. Selain itu, ada juga lelang obligasi Treasury yang akan berlangsung, dengan total Rp 3.01 quadriliun ($183 miliar) untuk obligasi jangka dua, lima, dan tujuh tahun.
--------------------
Analisis Kami: Situasi pasar Treasury saat ini mencerminkan ketidakpastian ekonomi yang cukup tinggi di mana investor mencari keamanan jangka pendek sambil waspada terhadap risiko inflasi yang terus meningkat. Jika data inflasi tak menunjukkan perbaikan, tekanan pada obligasi jangka panjang akan meningkat sehingga memberikan tantangan bagi pembuat kebijakan untuk menyeimbangkan antara stabilisasi ekonomi dan pengendalian harga.
--------------------
Analisis Ahli:
Janet Yellen: Mengamati bahwa ekspektasi inflasi yang naik memerlukan pendekatan kebijakan moneter yang hati-hati, berupaya menghindari resesi sambil menjaga kestabilan harga.
Mohamed El-Erian: Pasar saat ini sedang memproses ketidakseimbangan antara pertumbuhan ekonomi yang melambat dan inflasi yang tetap tinggi, yang membuat pergerakan yield Treasury semakin kompleks dan penuh risiko.
--------------------
What's Next: Diperkirakan imbal hasil obligasi jangka pendek akan tetap rendah karena ekspektasi penurunan suku bunga, sementara imbal hasil jangka panjang dapat terus naik jika inflasi tetap tinggi, yang dapat memperlebar kurva hasil dan meningkatkan volatilitas pasar obligasi.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/bond-market-looks-inflation-data-190000102.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/bond-market-looks-inflation-data-190000102.html