Courtesy of TechCrunch
Bagaimana startup AI Conflixis melindungi rumah sakit dari dokter yang korup
09 Nov 2024, 00.00 WIB
84 dibaca
Share
Aaron Narva, seorang mantan penyelidik insiden, menciptakan Conflixis setelah bekerja di perusahaan perangkat lunak kepatuhan. Dia menyadari bahwa rumah sakit dan praktik medis besar menghadapi risiko korupsi yang mirip dengan bank. Dalam dunia medis, hubungan antara dokter dan perusahaan obat sering kali dapat menyebabkan konflik kepentingan, yang berpotensi merugikan pasien dan membuat rumah sakit berisiko hukum. Untuk mengatasi masalah ini, Narva mengembangkan perangkat lunak berbasis AI yang dapat menganalisis data dari berbagai sumber untuk mengidentifikasi hubungan yang berisiko dan memberikan rekomendasi untuk mengurangi pengeluaran rumah sakit.
Conflixis, yang didirikan pada tahun 2023, sudah memiliki beberapa klien dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 69.07 miliar ($4,2 juta) . Perusahaan ini berbeda dari yang lain karena menggabungkan pengalaman investigasi dengan teknologi AI untuk menemukan pola dalam data. Dengan cara ini, Conflixis membantu rumah sakit mengurangi risiko regulasi, meningkatkan transparansi dengan pasien, dan membuat keputusan operasional yang lebih baik terkait pembelian peralatan medis.