Courtesy of AsianScientist
Terapi MRgFUS Non-Invasif Bantu Atasi OCD Berat Hingga 10 Tahun
26 Mar 2025, 07.00 WIB
196 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- MRgFUS capsulotomy menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam pengobatan OCD dengan efek jangka panjang.
- Prosedur ini memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan metode bedah lainnya.
- Penelitian ini membuka kemungkinan penggunaan MRgFUS untuk gangguan psikiatri lainnya seperti depresi refrakter.
Sekelompok peneliti dari Korea Selatan telah menemukan prosedur baru yang tidak invasif, yaitu magnetic resonance-guided focused ultrasound (MRgFUS) capsulotomy, yang dapat membantu mengobati Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD). Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil pengobatan dapat bertahan hingga dua tahun. OCD adalah kondisi di mana seseorang mengalami pikiran yang tidak diinginkan dan melakukan perilaku berulang, seperti terus-menerus membersihkan rumah, yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Di China, sekitar 1,6 persen orang mengalami OCD, sementara di Singapura, angkanya sekitar 3 persen.
Dalam studi ini, sepuluh pasien yang menjalani MRgFUS di Rumah Sakit Severance antara tahun 2013 dan 2014 menunjukkan perbaikan yang signifikan setelah dua tahun, dan hasilnya terus membaik setelah sepuluh tahun. Sekitar 70% pasien merespons dengan baik terhadap pengobatan ini, dan beberapa bahkan mengalami perbaikan fungsi otak seperti pengambilan keputusan dan pengendalian emosi. Peneliti percaya bahwa MRgFUS tidak hanya bermanfaat untuk OCD, tetapi juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit mental lainnya, seperti depresi yang sulit diobati, karena prosedurnya yang sederhana dan aman.
--------------------
Analisis Kami: Metode MRgFUS menawarkan lompatan besar dalam pengobatan OCD dengan meminimalkan risiko dan efek samping yang biasanya terkait dengan operasi otak. Namun, keberhasilan jangka panjang sangat bergantung pada kombinasi dengan pengelolaan medis dan terapi perilaku yang berkelanjutan.
--------------------
Analisis Ahli:
Jin Woo Chang: MRgFUS capsulotomy adalah inovasi revolusioner yang membuka jalan baru dalam penanganan penyakit mental berat tanpa harus melakukan pembedahan invasif.
--------------------
What's Next: Di masa depan, MRgFUS capsulotomy akan menjadi standar baru dalam terapi OCD dan mungkin dikembangkan untuk mengobati berbagai gangguan psikologis lainnya dengan prosedur yang lebih aman dan efektif.
Referensi:
[1] https://www.asianscientist.com/2025/03/health/new-non-invasive-brain-surgery-can-help-treat-ocd/
[1] https://www.asianscientist.com/2025/03/health/new-non-invasive-brain-surgery-can-help-treat-ocd/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu MRgFUS capsulotomy?A
MRgFUS capsulotomy adalah prosedur non-invasif yang menggunakan ultrasound terfokus untuk mengobati OCD.Q
Bagaimana MRgFUS capsulotomy membantu pengobatan OCD?A
MRgFUS capsulotomy membantu mengurangi gejala OCD dengan memodifikasi jaringan otak yang terlibat dalam perilaku kompulsif.Q
Apa hasil jangka panjang dari prosedur ini?A
Hasil jangka panjang menunjukkan bahwa perbaikan gejala dapat bertahan hingga 10 tahun setelah prosedur.Q
Siapa yang melakukan penelitian ini?A
Penelitian ini dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Korea Selatan, dipimpin oleh Jin Woo Chang.Q
Apa keuntungan MRgFUS dibandingkan metode bedah lainnya?A
Keuntungan MRgFUS termasuk risiko efek samping yang lebih rendah dibandingkan dengan metode bedah tradisional seperti stimulasi otak dalam.Artikel Serupa
Sains
1 bulan lalu
45 dibaca
Perkembangan Cepat Teknologi Brain–Computer Interface untuk Membantu Penderita Kelumpuhan di China
Sains
2 bulan lalu
133 dibaca
China Luncurkan Uji Klinis Teknologi Antarmuka Otak Kecil dan Fleksibel
Sains
2 bulan lalu
28 dibaca
Cina Uji Coba Teknologi Otak-Komputer untuk Membantu Pasien Lumpuh
Sains
3 bulan lalu
47 dibaca
Penemuan Gen Baru Buka Jalan Pengobatan Presisi untuk OCD
Sains
3 bulan lalu
51 dibaca
Bedah Tumor Melalui Soket Mata: Terobosan Baru dalam Pengobatan Tumor Tulang Belakang
Sains
4 bulan lalu
134 dibaca
Alat Bedah Otak Mini Magnetik Bisa Mengubah Operasi Dengan Luka Minimal
Sains
4 bulan lalu
126 dibaca