Courtesy of SCMP

Laporan SMIC, pabrik semikonduktor teratas China, menunjukkan pertumbuhan pendapatan pada tahun 2024, tetapi laba bersih merosot.

28 Mar 2025, 14.30 WIB

55 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Pendapatan SMIC meningkat, tetapi keuntungan menurun drastis.
Hua Hong Semiconductor juga mengalami penurunan pendapatan dan keuntungan.
TSMC menunjukkan kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan SMIC dan Hua Hong.

Perusahaan semikonduktor terbesar di China, Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC), melaporkan bahwa pendapatannya pada tahun 2024 mencapai rekor tertinggi sebesar USRp 131.56 triliun ($8 miliar) , tetapi laba bersihnya turun hampir setengahnya, yaitu 45,4% menjadi USRp 8.11 triliun ($493 juta) . Penurunan laba ini menunjukkan bahwa persaingan dalam produksi chip di China semakin ketat. Saham SMIC juga mengalami penurunan sebesar 3,4% setelah laporan ini dirilis.

Sementara itu, perusahaan wafer fab kedua terbesar di China, Hua Hong Semiconductor, melaporkan penurunan pendapatan sebesar 12,3% menjadi USRp 32.89 triliun ($2 miliar) dan laba bersihnya turun 79,2% menjadi USRp 953.81 miliar ($58 juta) . Performa laba yang lemah dari kedua perusahaan ini terjadi karena persaingan yang semakin ketat di pasar domestik dan adanya kontrol ekspor dari AS yang menyulitkan SMIC untuk beralih ke produksi chip yang lebih canggih. Sebagai perbandingan, perusahaan semikonduktor terbesar di dunia, Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), melaporkan laba bersih yang meningkat hampir 40% menjadi USRp 575.58 triliun ($35 miliar) , jauh lebih tinggi dibandingkan SMIC.

Sumber: https://www.scmp.com/tech/big-tech/article/3304265/tech-war-chinas-top-foundry-smic-reports-revenue-growth-2024-net-profits-plunge?module=top_story&pgtype=section