Courtesy of InterestingEngineering
Ikhtisar 15 Detik
- Miles Space telah berhasil mengembangkan thruster berbasis air yang efisien untuk aplikasi luar angkasa.
- Penggunaan AI dalam desain thruster menunjukkan potensi teknologi modern dalam inovasi ruang angkasa.
- Sistem propulsi berbasis air dapat mempermudah eksplorasi luar angkasa dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di bulan dan planet lain.
Perusahaan yang berbasis di Florida, Miles Space, telah berhasil mengembangkan thruster listrik yang menggunakan air sebagai bahan bakar dengan kebutuhan daya yang sangat rendah. Pada bulan September 2024, mereka menguji teknologi ini pada satelit Eropa. Thruster yang disebut Poseidon M1.5 ini mampu menghasilkan dorongan sebesar 37,5 millinewton selama lima menit dengan efisiensi tinggi, yaitu 4.800 detik, sambil hanya menggunakan daya 1,5 watt. Thruster ini dirancang untuk muatan kecil dan dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, seperti penurunan dari orbit rendah Bumi.
Miles Space mengembangkan thruster M1.5 berukuran 10 sentimeter kubik dengan bantuan kecerdasan buatan. CTO perusahaan, Wesley Faler, menggunakan algoritma genetik untuk menguji berbagai kombinasi desain thruster dan mendapatkan data tentang dorongan dan efisiensi bahan bakar. Dengan cara ini, dia dapat meningkatkan desain thruster berdasarkan umpan balik yang diberikan. Meskipun thruster ini tidak menghasilkan dorongan sebesar metode lain, efisiensi yang tinggi membuatnya sangat berguna untuk operasi yang memerlukan pembakaran mesin yang lama.
Keuntungan dari propulsi plasma berbasis air adalah bahwa air adalah sumber daya yang melimpah. Penelitian menunjukkan bahwa air dapat diambil dari bulan dan diubah menjadi bahan bakar. Dengan adanya mesin yang membutuhkan air, perjalanan luar angkasa dari permukaan bulan dan planet lain di Tata Surya bisa menjadi lebih mudah. Ini adalah langkah penting dalam pengembangan teknologi untuk eksplorasi luar angkasa di masa depan.