Minyak turun karena kekhawatiran resesi tetapi mencatat kenaikan mingguan ketiga.
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: Minyak turun karena kekhawatiran resesi tetapi mencatat kenaikan mingguan ketiga.

YahooFinance
DariĀ YahooFinance
28 Maret 2025 pukul 10.07 WIB
29 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Harga minyak dipengaruhi oleh kebijakan tarif dan sanksi terhadap negara penghasil minyak.
  • Produksi minyak Venezuela dan Iran terancam akibat sanksi yang diterapkan oleh AS.
  • OPEC+ berencana untuk meningkatkan produksi minyak meskipun ada ketidakpastian di pasar global.
Harga minyak turun pada hari Jumat karena para pedagang khawatir bahwa perang tarif yang dilakukan oleh Washington dapat memicu resesi global. Namun, selama seminggu, harga minyak masih menunjukkan kenaikan untuk minggu ketiga berturut-turut, terutama karena tekanan yang meningkat dari AS terhadap Venezuela dan Iran. Harga minyak mentah Brent turun 49 sen menjadi Rp 120.94 juta ($73,54) per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 61 sen menjadi Rp 113.98 juta ($69,31) per barel.
Presiden AS, Donald Trump, berencana untuk mengumumkan tarif timbal balik yang akan berlaku pada 2 April, yang membuat investor khawatir tentang kemungkinan resesi. Meskipun risiko resesi meningkat, permintaan minyak di AS masih menunjukkan tanda-tanda yang baik. Data menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun 3,3 juta barel, lebih besar dari yang diperkirakan oleh analis.
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi pasar minyak adalah tekanan yang diberikan oleh pemerintah AS terhadap rezim Maduro di Venezuela. AS telah memberlakukan tarif baru dan sanksi yang dapat mengurangi produksi minyak Venezuela. Selain itu, sanksi terhadap Iran juga berpotensi mengurangi pasokan minyak global. Dengan adanya pengurangan pasokan dari Venezuela dan Iran, pasar minyak diperkirakan akan lebih ketat, yang bisa menjadi kabar baik bagi harga minyak.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan harga minyak turun pada hari Jumat?
A
Harga minyak turun karena kekhawatiran tentang perang tarif yang dapat memicu resesi global.
Q
Siapa yang mengumumkan tarif baru terhadap impor?
A
Donald Trump mengumumkan tarif baru terhadap impor.
Q
Apa dampak sanksi terhadap Venezuela dan Iran?
A
Sanksi dapat memperburuk penurunan produksi minyak di Venezuela dan mengurangi ekspor minyak Iran.
Q
Bagaimana OPEC+ berencana untuk mengatur produksi minyak?
A
OPEC+ berencana untuk meningkatkan produksi minyak secara bertahap meskipun ada ketidakpastian di pasar.
Q
Apa yang dikatakan JPMorgan tentang risiko resesi?
A
JPMorgan menyatakan bahwa kekhawatiran tentang perang tarif dan ketidakpastian kebijakan AS dapat meningkatkan risiko resesi.

Rangkuman Berita Serupa

Harga Minyak Turun 3% Karena Kemajuan Pembicaraan AS-Iran dan Kekhawatiran TarifYahooFinance
Bisnis
10 hari lalu
44 dibaca

Harga Minyak Turun 3% Karena Kemajuan Pembicaraan AS-Iran dan Kekhawatiran Tarif

Harga Minyak Naik Akibat Sanksi Baru AS Terhadap Ekspor Minyak IranYahooFinance
Bisnis
14 hari lalu
77 dibaca

Harga Minyak Naik Akibat Sanksi Baru AS Terhadap Ekspor Minyak Iran

Harga Minyak Naik Akibat Sanksi Baru AS Terhadap Ekspor Minyak IranYahooFinance
Bisnis
14 hari lalu
97 dibaca

Harga Minyak Naik Akibat Sanksi Baru AS Terhadap Ekspor Minyak Iran

Harga Minyak Stabil di Tengah Pengecualian Tarif AS dan Lonjakan Impor ChinaYahooFinance
Bisnis
17 hari lalu
29 dibaca

Harga Minyak Stabil di Tengah Pengecualian Tarif AS dan Lonjakan Impor China

Harga Minyak Stabil di Tengah Pengecualian Tarif AS dan Lonjakan Impor ChinaYahooFinance
Bisnis
17 hari lalu
57 dibaca

Harga Minyak Stabil di Tengah Pengecualian Tarif AS dan Lonjakan Impor China

Harga Minyak Stabil di Tengah Pengecualian Tarif AS dan Lonjakan Impor ChinaYahooFinance
Bisnis
17 hari lalu
46 dibaca

Harga Minyak Stabil di Tengah Pengecualian Tarif AS dan Lonjakan Impor China

Harga Minyak Naik Tipis di Tengah Pengecualian Tarif AS dan Data Impor ChinaYahooFinance
Finansial
17 hari lalu
22 dibaca

Harga Minyak Naik Tipis di Tengah Pengecualian Tarif AS dan Data Impor China