Courtesy of CNBCIndonesia
Dampak Tarif 25% AS: Harga Mobil Naik dan Pilihan Konsumen Terbatas
29 Mar 2025, 16.30 WIB
85 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Tarif 25% terhadap mobil impor dapat menyebabkan kenaikan harga dan mengurangi pilihan bagi konsumen.
- Produsen mobil harus mencari cara untuk mengatasi kenaikan biaya, yang dapat berdampak pada daya beli masyarakat.
- Kondisi pasar otomotif di AS diperkirakan akan menurun, dengan penjualan mobil yang berpotensi turun dalam beberapa tahun mendatang.
Industri otomotif global sedang menghadapi masalah besar akibat tarif 25% yang dikenakan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap mobil dan suku cadang yang diimpor ke AS. Kebijakan ini diperkirakan akan membuat harga mobil naik, mengurangi variasi model, dan membatasi fitur yang tersedia bagi konsumen. Banyak analis percaya bahwa konsumen yang akan menanggung biaya tambahan ini, meskipun Trump mengatakan bahwa kebijakan ini akan meningkatkan produksi mobil di dalam negeri.
Produsen mobil mungkin akan mengurangi fitur pada mobil untuk menekan biaya, dan beberapa model yang lebih murah mungkin dihentikan karena menjadi kurang kompetitif. Penjualan mobil di AS diperkirakan akan turun dalam beberapa tahun ke depan, dan banyak orang mungkin kesulitan untuk membeli mobil baru. Dealer mobil saat ini masih memiliki stok, tetapi harga diperkirakan akan naik setelah itu.
Produsen mobil dari Eropa dan Asia yang mengandalkan pasar AS juga mungkin akan mengurangi produksi karena tarif ini. Beberapa produsen yang memiliki banyak suku cadang bebas tarif bisa menaikkan harga untuk tetap bersaing, tetapi dalam jangka panjang, mereka harus memutuskan apakah akan tetap berproduksi di AS atau pindah ke lokasi lain. Semua pihak, termasuk konsumen, dealer, dan produsen, akan merasakan dampak dari kebijakan ini.
--------------------
Analisis Kami: Kebijakan tarif sebesar ini memang membebani industri otomotif secara signifikan dan menekan daya beli konsumen di AS, terutama konsumen yang baru pertama kali membeli mobil. Produsen harus mengambil keputusan sulit antara menjaga margin dengan memindahkan produksi atau menaikkan harga yang akhirnya menurunkan penjualan.
--------------------
Analisis Ahli:
Andy Palmer: Sebagian besar produsen mobil tidak bisa menanggung tarif besar ini dan harus mengurangi fitur pada kendaraan.
Erin Keating: Beberapa model mungkin terlalu mahal untuk dijual, dan tarif ini berpotensi menghilangkan hingga 10% pembeli mobil.
Mark Wakefield: Mereka yang merelokasi produksi bisa menjadi pemenang dalam 3-4 tahun jika tarif tetap, tapi berisiko kalau tarif dicabut.
--------------------
What's Next: Jika tarif 25% ini terus diberlakukan, penurunan penjualan mobil di AS akan berlanjut, dengan beberapa produsen memindahkan produksi ke lokasi baru agar tetap kompetitif, serta pengurangan model dan fitur terutama untuk kendaraan murah yang menyulitkan konsumen berpenghasilan rendah.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/news/20250329143210-4-622734/petaka-trump-makin-ganas-harga-mobil-naik-gila-gilaan
[1] https://www.cnbcindonesia.com/news/20250329143210-4-622734/petaka-trump-makin-ganas-harga-mobil-naik-gila-gilaan
Artikel Serupa
Bisnis
4 bulan lalu
270 dibaca
Dampak Tarif Trump: Harga Elektronik Melonjak Tajam di AS dan Negara Terdampak
Bisnis
4 bulan lalu
327 dibaca
Kebijakan Tarif AS Picu Penurunan Saham Teknologi dan Ancaman Perang Dagang
Finansial
4 bulan lalu
110 dibaca
Trump Umumkan Tarif Baru, Efeknya Bisa Menambah Harga Mobil dan Obat di AS
Finansial
4 bulan lalu
170 dibaca
Tarif Mobil 25% AS Picu Krisis Global Industri Otomotif dan PHK Besar
Bisnis
4 bulan lalu
129 dibaca
Tarif Impor Mobil 25% Picu Turunnya Saham Produsen Kendaraan Utama AS
Finansial
4 bulan lalu
106 dibaca