Courtesy of TheJakartaPost

Pasar Saham Asia Menguat Didukung Prospek Tarif AS Yang Lebih Ringan

25 Mar 2025, 10.42 WIB

108 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Kenaikan saham di Asia dipicu oleh harapan tarif yang lebih rendah dari yang diperkirakan.
Data ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda pemulihan meskipun ada risiko kebijakan yang tinggi.
Investor tetap waspada terhadap dampak tarif baru terhadap ekonomi global.

Saham-saham di Asia naik pada hari Selasa setelah melihat pergerakan positif di Wall Street. Kenaikan ini dipicu oleh harapan bahwa tarif yang akan dikenakan oleh AS tidak akan seburuk yang diperkirakan. Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan bahwa tarif untuk mobil akan segera diberlakukan, tetapi tidak semua tarif yang dia ancamkan akan diterapkan pada 2 April, dan beberapa negara mungkin akan mendapatkan pengecualian. Hal ini membuat investor lebih optimis, sehingga saham-saham di AS, seperti S&P 500 dan Nasdaq, mengalami kenaikan.

Namun, pasar saham di China, khususnya indeks Hang Seng di Hong Kong, justru mengalami penurunan. Para analis tetap berhati-hati dan skeptis bahwa kenaikan ini akan bertahan lama, karena risiko kebijakan masih tinggi. Mereka juga mengingatkan bahwa berita buruk tentang ekonomi global dari pengumuman tarif mendatang bisa membuat dolar AS semakin kuat sebagai tempat aman bagi investor.

Sementara itu, harga minyak tidak banyak berubah setelah mengalami kenaikan sebelumnya. Investor sedang mempertimbangkan dampak dari pengumuman Trump mengenai tarif pada negara-negara yang membeli minyak dan gas dari Venezuela. Harga minyak Brent dan West Texas Intermediate sedikit naik, tetapi tetap dalam kisaran yang stabil. Fokus investor kini adalah pada ukuran tarif yang akan diumumkan minggu depan dan negara mana yang akan menjadi target.

--------------------

Analisis Kami: Meski pasar terlihat optimis sekarang, masih terlalu dini untuk menganggap risiko perang dagang mereda karena ketidakpastian tentang besaran tarif dan pengecualian negara masih besar. Investor harus berhati-hati dan memantau kebijakan pemerintah AS dengan seksama karena dampaknya bisa sangat cepat dan luas.

--------------------

Analisis Ahli:

Kyle Rodda: Kepastian lebih baik soal kebijakan tarif memberikan sedikit kelegaan ke pasar meskipun risiko masih tinggi.

Gary Dugan: Risiko kebijakan tetap tinggi dan hambatan terhadap pasar masih nyata.

Kristina Clifton: Pasar belum cukup memperhitungkan dampak negatif yang mungkin muncul dari tarif baru, yang pada akhirnya bisa mendukung dolar sebagai aset safe haven.

--------------------

What's Next: Tarif timbal balik yang akan diumumkan minggu depan oleh AS bisa menyebabkan volatilitas pasar kembali meningkat dan mempengaruhi kestabilan ekonomi global secara signifikan.

Referensi:
[1] https://www.thejakartapost.com/business/2025/03/25/asian-stocks-rise-on-easing-tariff-worries-dollar-perks-up.html