Courtesy of TechCrunch
Bagaimana Actively AI Mengubah Dunia Penjualan dengan Teknologi Reasoning Cerdas
02 Apr 2025, 19.59 WIB
55 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pendekatan reasoning dalam penjualan AI dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan fokus pada volume.
- Actively AI menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan dengan teknologi yang inovatif dan telah menarik perhatian investor.
- Model reasoning dapat menjadi tren baru dalam pengembangan alat penjualan AI di masa depan.
Pasar startup yang menggunakan AI sebagai perwakilan penjualan sangat ramai saat ini. Banyak iklan yang menjanjikan untuk "Berhenti Mempekerjakan Manusia" atau "Sewa Piper, AI SDR". Namun, beberapa investor merasa ragu karena versi awal alat penjualan AI tidak memenuhi harapan. Anshul Gupta, salah satu pendiri Actively AI, mengatakan bahwa pendekatan klasik AI dalam penjualan telah gagal karena terlalu fokus pada "volume murni", yaitu menghubungi sebanyak mungkin calon pelanggan.
Actively AI, yang didirikan pada tahun 2022, memiliki pendekatan berbeda. Mereka membangun model 'penalaran' khusus untuk membantu perusahaan menemukan prospek dengan nilai tertinggi, mirip dengan cara kerja perwakilan penjualan manusia yang terbaik. Mereka mengklaim metode ini berhasil, dengan membantu klien seperti Ramp mendapatkan tambahan pendapatan yang signifikan. Actively baru saja mengumpulkan dana sebesar Rp 287.79 miliar ($17,5 juta) dari Bain Capital Ventures, menjadikan total pendanaan mereka mencapai Rp 370.01 miliar ($22,5 juta) .
Pendekatan Actively yang disebut "GTM Superintelligence" bertujuan untuk membuat keputusan terbaik untuk mendorong pertumbuhan. Mereka menggunakan kombinasi model internal dan model penalaran dari OpenAI dan Anthropic. Meskipun masih terlalu awal untuk mengetahui apakah pendekatan ini akan berhasil, beberapa investor tampaknya percaya dengan visi mereka.
--------------------
Analisis Kami: Pendekatan reasoning yang diusung Actively AI sangat menjanjikan karena menfokuskan pada kualitas data prospek, bukan hanya kuantitas, sehingga akan lebih efektif dalam proses penjualan. Namun, tantangan besar masih ada pada bagaimana memastikan AI bisa beradaptasi dengan kebutuhan dan data unik tiap perusahaan secara cepat dan akurat.
--------------------
Analisis Ahli:
Anshul Gupta: Model AI sales rep yang hanya fokus pada volume telah gagal, diperlukan pendekatan yang lebih cerdas dan reasoning-driven.
Mihir Garimella: Dengan 'GTM Superintelligence', AI harus dapat mengambil keputusan terbaik secara mandiri untuk mendorong pertumbuhan nyata.
--------------------
What's Next: Pendekatan AI berbasis reasoning akan semakin diminati oleh startup dan investor karena memberikan kualitas prospek yang lebih baik, sehingga bisa menggeser model AI sales tradisional yang hanya mengandalkan kuantitas kontak saja.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/04/02/actively-ai-raises-22-5m-to-offer-sales-superintelligence-says-ai-sdrs-failed/
[1] https://techcrunch.com/2025/04/02/actively-ai-raises-22-5m-to-offer-sales-superintelligence-says-ai-sdrs-failed/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi fokus utama Actively AI dalam pendekatannya terhadap penjualan?A
Fokus utama Actively AI adalah menggunakan model reasoning untuk menemukan prospek penjualan yang bernilai tinggi, bukan hanya meningkatkan volume kontak.Q
Siapa pendiri Actively AI dan apa latar belakang mereka?A
Pendiri Actively AI adalah Mihir Garimella dan Anshul Gupta, yang keduanya memiliki latar belakang dalam bidang AI dari Stanford.Q
Apa yang dimaksud dengan 'GTM Superintelligence' dalam konteks Actively AI?A
'GTM Superintelligence' adalah pendekatan yang didorong oleh reasoning yang bertujuan untuk membuat keputusan terbaik untuk mendorong pertumbuhan.Q
Berapa total pendanaan yang telah diperoleh Actively AI hingga saat ini?A
Actively AI telah memperoleh total pendanaan sebesar $22,5 juta, termasuk $17,5 juta dalam pendanaan Seri A.Q
Mengapa beberapa investor ragu terhadap alat penjualan AI klasik?A
Beberapa investor ragu karena alat penjualan AI klasik sering kali gagal memenuhi harapan dan terlalu fokus pada volume daripada kualitas prospek.