Courtesy of TechCrunch
VC Gunakan AI untuk Tingkatkan Margin dan Akuisisi Bisnis Jasa Tradisional
Artikel ini menjelaskan bagaimana para venture capitalist menerapkan AI untuk mengotomatisasi industri jasa agar mencapai margin tinggi seperti di industri perangkat lunak, dan mengeksplorasi tantangan serta risiko yang mungkin muncul dari penerapan strategi tersebut.
29 Sep 2025, 08.20 WIB
70 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Strategi mengakuisisi perusahaan jasa dan menerapkan AI dapat meningkatkan margin dan efisiensi.
- Workslop yang dihasilkan dari penggunaan AI dapat menyebabkan kehilangan produktivitas yang signifikan.
- Transformasi perusahaan dengan AI memerlukan keahlian teknis yang tinggi dan kolaborasi antara pakar AI dan ahli industri.
Silicon Valley, Amerika Serikat - Para investor modal ventura kini fokus memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk mengotomatiskan bisnis jasa yang biasanya padat karya. Dengan cara ini, mereka berharap bisa meningkatkan margin keuntungan perusahaan jasa, mirip dengan bisnis perangkat lunak yang memiliki biaya tambahan yang sangat kecil. Strategi mereka adalah mengakuisisi perusahaan jasa mapan, menggunakan AI untuk mengurangi pekerjaan manual, lalu memakai arus kas yang meningkat untuk membeli lebih banyak perusahaan.
Salah satu contoh sukses strategi ini adalah General Catalyst, yang mengalokasikan dana 1,5 miliar dolar untuk mengembangkan perusahaan berbasis AI. Mereka menargetkan beragam sektor mulai dari layanan hukum hingga manajemen TI. Contohnya, perusahaan Titan MSP yang berhasil mengotomatiskan sekitar 38% tugas layanan TI, dan Eudia yang menggunakan AI untuk menawarkan layanan hukum dengan biaya tetap kepada perusahaan besar seperti Chevron dan Stripe.
Meski begitu, ada masalah yang muncul dari penerapan AI ini, yakni fenomena 'workslop'. Study dari Stanford dan BetterUp Labs menemukan bahwa 40% karyawan harus mengerjakan ulang pekerjaan yang dibuat oleh AI karena hasilnya yang terlihat bagus namun kurang tepat dan perlu diperbaiki. Hal ini menyebabkan kerugian produktivitas karena waktu tambahan yang harus dihabiskan untuk mengoreksi kesalahan AI tersebut.
Masalah ini berpotensi mengurangi keuntungan besar yang diharapkan dari penggunaan AI, karena perusahaan harus memilih antara mengurangi karyawan, sehingga sulit menangani kesalahan AI, atau mempertahankan jumlah staf sehingga biaya operasional tetap tinggi. General Catalyst sendiri meyakini bahwa tantangan ini menunjukkan pentingnya keahlian teknis dan pengalaman dalam mengimplementasikan AI dengan tepat di industri jasa.
Kesimpulannya, strategi investasi yang menggabungkan AI dan pengakuisisian perusahaan jasa menjanjikan peluang pertumbuhan dan peningkatan margin besar. Namun, keberhasilan jangka panjang akan bergantung pada kemampuan perusahaan untuk mengelola kualitas output AI dan dampaknya terhadap tenaga kerja agar efisiensi benar-benar tercapai. Para investor tetap optimistis bahwa kemajuan teknologi AI akan membuka lebih banyak peluang di masa depan.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/09/28/the-ai-services-transformation-may-be-harder-than-vcs-think/
[1] https://techcrunch.com/2025/09/28/the-ai-services-transformation-may-be-harder-than-vcs-think/
Analisis Ahli
Marc Bhargava
"Menganggap penerapan AI dalam bisnis jasa sangat sulit dan memerlukan keahlian teknis khusus, sehingga pendekatan mereka yang menggabungkan AI dan industri ahli memberikan peluang sukses lebih besar."
Navin Chaddha
"Menilai bahwa efisiensi AI yang tinggi dapat menghasilkan margin kotor hingga 80%, menjanjikan keuntungan finansial besar jika diimplementasikan dengan benar."
Elad Gil
"Berpendapat bahwa memiliki aset bisnis memungkinkan transformasi AI lebih cepat dan margin dapat meningkat signifikan dari 10% ke 40%."
Peneliti Stanford Social Media Lab
"Menyatakan bahwa AI menghasilkan 'workslop' yang menciptakan beban kerja tambahan signifikan dan menimbulkan kerugian produktivitas besar di perusahaan."
Analisis Kami
"Strategi venture capital yang menggabungkan AI dengan akuisisi perusahaan jasa adalah inovasi yang revolusioner, tetapi mengabaikan aspek manusia dan kompleksitas penerapan AI bisa jadi jebakan berbahaya. Fokus pada kualitas output AI dan pelatihan staf sangat penting agar penghematan biaya tidak berbalik menjadi beban tambahan."
Prediksi Kami
Penerapan AI di bisnis jasa akan terus berkembang, namun keberhasilan finansial jangka panjang bergantung pada kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah output AI yang tidak sempurna dan pengelolaan staf untuk memperbaiki hasil tersebut.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa strategi yang digunakan oleh General Catalyst dalam investasi mereka?A
General Catalyst menggunakan strategi penciptaan yang melibatkan akuisisi perusahaan jasa matang dan menerapkan AI untuk mengautomasi tugas.Q
Mengapa perusahaan jasa dianggap memiliki margin yang lebih rendah dibandingkan perangkat lunak?A
Perusahaan jasa memiliki margin yang lebih rendah karena mereka lebih bergantung pada tenaga kerja dibandingkan dengan perangkat lunak yang memiliki biaya marginal yang sangat rendah.Q
Apa itu 'workslop' dan bagaimana pengaruhnya terhadap produktivitas?A
Workslop adalah pekerjaan yang dihasilkan oleh AI yang tampak halus tetapi kurang substansi, menyebabkan lebih banyak pekerjaan bagi rekan kerja dan mengurangi produktivitas.Q
Siapa yang memimpin upaya investasi AI di General Catalyst?A
Marc Bhargava memimpin upaya investasi AI di General Catalyst.Q
Apa yang diyakini oleh para investor tentang masa depan investasi di sektor jasa dengan teknologi AI?A
Para investor percaya bahwa seiring dengan perbaikan teknologi AI, akan semakin banyak industri yang dapat diincubasi oleh perusahaan-perusahaan baru.