Courtesy of QuantaMagazine
Hukum Baru Alam yang Menjelaskan Evolusi dan Kompleksitas Hidup
02 Apr 2025, 07.00 WIB
84 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Evolusi bukan hanya fenomena biologis, tetapi juga dapat diterapkan pada sistem non-hidup.
- Ada kemungkinan hukum baru yang mengatur kompleksitas dan informasi di alam semesta.
- Pencarian kehidupan di luar Bumi mungkin perlu mempertimbangkan bentuk kehidupan yang berbeda dari yang kita kenal.
Pada tahun 1950, fisikawan Italia Enrico Fermi mengajukan pertanyaan tentang keberadaan kehidupan alien cerdas: jika ada peradaban alien, mengapa kita belum menemukannya? Beberapa peneliti berpendapat bahwa peradaban tersebut mungkin tidak pernah muncul atau menghancurkan diri mereka sendiri. Namun, sekelompok peneliti baru-baru ini mengusulkan bahwa ada hukum baru di alam yang menyatakan bahwa kompleksitas di alam semesta meningkat seiring waktu, mirip dengan hukum termodinamika yang mengatur peningkatan entropi atau ketidakteraturan. Jika benar, ini berarti kehidupan cerdas mungkin lebih umum daripada yang kita kira.
Penelitian ini berfokus pada konsep "informasi fungsional," yang mengukur seberapa baik suatu entitas dapat melakukan fungsi tertentu. Misalnya, dalam biologi, beberapa molekul dapat melakukan tugas yang sama, tetapi jika hanya satu molekul yang dapat melakukannya, maka molekul tersebut memiliki informasi fungsional yang tinggi. Para peneliti percaya bahwa proses evolusi, baik dalam kehidupan maupun dalam sistem non-hidup seperti mineral, mengikuti prinsip yang sama, di mana kompleksitas dan informasi meningkat seiring waktu.
Meskipun ada kritik terhadap ide ini, banyak ilmuwan tertarik untuk mengeksplorasi bagaimana konsep ini dapat diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk astrobiologi dan ilmu kanker. Mereka berharap bahwa dengan memahami bagaimana kompleksitas muncul, kita dapat lebih baik memahami kehidupan di Bumi dan kemungkinan adanya kehidupan di planet lain.
--------------------
Analisis Kami: Pendekatan integratif penggunaan informasi fungsional sebagai dasar evolusi alam semesta sangat revolusioner karena menghubungkan berbagai disiplin dan membuka wawasan baru dalam memahami kompleksitas hidup dan materi. Namun, tantangan terbesarnya adalah bagaimana membuat teori ini dapat diuji dan diukur secara objektif agar dapat diterima secara luas dalam komunitas ilmiah.
--------------------
Analisis Ahli:
Stuart Kauffman: Mendukung gagasan bahwa pertanyaan tentang evolusi dan kompleksitas menjadi sah dan layak diteliti dengan pendekatan baru ini.
Sara Walker: Skeptis terhadap kemampuan teori ini untuk diuji secara objektif tapi mengakui bahwa hukum baru perlu ditemukan untuk sistem biologis.
Paul Davies: Menganggap evolusi membuka ruang kemungkinan baru yang tidak dapat diprediksi secara deterministik dan mengaitkannya dengan ketidaklengkapan matematika.
Marcus Heisler: Menilai bahwa peningkatan kompleksitas membuka peluang bagi strategi baru yang tidak dimiliki oleh organisme yang lebih sederhana.
--------------------
What's Next: Jika teori hukum informasi fungsional ini terbukti benar, kita mungkin akan menemukan bahwa kehidupan kompleks dan kecerdasan bukanlah kejadian langka di alam semesta, melainkan sesuatu yang hampir pasti muncul seiring waktu di berbagai tempat, serta munculnya hukum baru yang mengatur kompleksitas sistem hidup yang akan membantu kita memprediksi evolusi serta fenomena alam lainnya.
Referensi:
[1] https://www.quantamagazine.org/why-everything-in-the-universe-turns-more-complex-20250402/
[1] https://www.quantamagazine.org/why-everything-in-the-universe-turns-more-complex-20250402/