Courtesy of TheVerge
Karyawan Microsoft Protes AI yang Dukung Kekerasan di Palestina Saat Ulang Tahun ke-50
05 Apr 2025, 00.22 WIB
306 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Protes Ibtihal Aboussad menyoroti isu etika dalam penggunaan teknologi AI oleh perusahaan besar.
- Microsoft menghadapi kritik terkait keterlibatannya dalam konflik militer dan pelanggaran hak asasi manusia.
- Gerakan BDS semakin mendapatkan perhatian dan dukungan di kalangan karyawan perusahaan teknologi.
Seorang karyawan Microsoft, Ibtihal Aboussad, mengganggu acara perayaan ulang tahun ke-50 perusahaan untuk memprotes penggunaan kecerdasan buatan (AI) oleh Microsoft yang dianggapnya berkontribusi pada genosida di Palestina. Dalam pidatonya, ia menuduh Microsoft sebagai "penjahat perang" karena teknologi yang mereka kembangkan digunakan untuk memata-matai dan menyerang warga sipil, termasuk anak-anak. Ia merasa tidak ada pilihan lain selain berbicara karena suara komunitas Arab, Palestina, dan Muslim di Microsoft telah diabaikan dan ditekan.
Aboussad menjelaskan bahwa selama 1,5 tahun terakhir, ia telah menyaksikan penderitaan yang luar biasa akibat pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel, termasuk pengeboman yang tidak pandang bulu dan penargetan rumah sakit. Ia mengungkapkan bahwa Microsoft memiliki kontrak besar dengan militer Israel, yang memungkinkan penggunaan teknologi mereka untuk tujuan militer yang merugikan. Ia merasa bahwa semua karyawan Microsoft, tidak peduli posisi mereka, berkontribusi pada situasi ini.
Dalam email yang ia kirim setelah insiden tersebut, Aboussad menyerukan rekan-rekannya untuk mengambil tindakan dan menandatangani petisi yang meminta Microsoft menghentikan kontrak dengan militer Israel. Ia mengajak semua karyawan untuk berbicara tentang masalah ini dan menuntut perubahan, dengan harapan bahwa suara mereka dapat mempengaruhi keputusan perusahaan untuk bertindak lebih etis dan menghormati hak asasi manusia.
Referensi:
[1] https://theverge.com/news/643670/microsoft-employee-protest-50th-annivesary-ai
[1] https://theverge.com/news/643670/microsoft-employee-protest-50th-annivesary-ai
Analisis Ahli
Noam Chomsky
"Perusahaan teknologi besar seringkali terjebak dalam konflik antara profit dan etika, dan kasus Microsoft ini menunjukkan perlunya transparansi dan tanggung jawab korporasi yang jauh lebih serius."
Shoshana Zuboff
"Penggunaan teknologi pengawasan dalam konflik bersenjata menggambarkan bagaimana kapitalisme pengawasan dapat digunakan untuk menindas dan memanipulasi masyarakat, dan ini harus mendapatkan pengawasan ketat dari publik dan regulator."
Analisis Kami
"Ini adalah contoh nyata konflik etika yang berkembang di perusahaan teknologi besar yang beroperasi di area yang sangat politis dan sensitif secara kemanusiaan. Jika Microsoft tidak segera mengambil langkah tegas, reputasinya bisa rusak parah, dan gelombang protes karyawan serta publik akan semakin deras, yang akan menghambat inovasi dan kolaborasi internal."
Prediksi Kami
Protes dan tekanan dari dalam perusahaan serta kampanye eksternal seperti BDS akan meningkatkan tekanan terhadap Microsoft untuk meninjau ulang kontrak dan praktik bisnisnya dengan militer Israel, yang berpotensi memicu perubahan kebijakan internal dan pembatasan kolaborasi yang kontroversial.