Courtesy of TheVerge
Ikhtisar 15 Detik
- Metrik 'view' di media sosial sering kali tidak mencerminkan interaksi nyata dengan konten.
- Perusahaan seperti Facebook dan Netflix mengubah cara menghitung 'view' untuk meningkatkan angka yang ditampilkan.
- Penting untuk memahami bahwa banyak metrik di internet dapat menyesatkan dan tidak selalu mencerminkan kualitas konten.
Di internet, jumlah "views" atau tayangan sering dianggap sebagai ukuran kesuksesan. Namun, sebenarnya, angka ini bisa menipu dan tidak mencerminkan seberapa banyak orang benar-benar menikmati konten tersebut. Misalnya, di platform seperti Instagram dan TikTok, sebuah video dihitung sebagai tayangan hanya ketika video mulai diputar, bahkan jika seseorang langsung menggulir ke video berikutnya. Ini seperti mengatakan bahwa jika kamu berjalan melewati TV yang sedang menayangkan film, kamu sudah "menonton" film tersebut.
Banyak platform media sosial menggunakan cara yang berbeda untuk menghitung tayangan, dan sering kali angka yang ditampilkan tidak mencerminkan kenyataan. Facebook, misalnya, menghitung tayangan berdasarkan berapa kali konten muncul di layar, bukan berapa lama orang benar-benar menontonnya. Hal ini membuat angka tayangan menjadi tidak berguna dan sering kali lebih tinggi dari yang sebenarnya.
Perusahaan-perusahaan ini tahu bahwa jika mereka menggunakan cara yang lebih akurat untuk menghitung tayangan, angka yang ditampilkan akan lebih rendah, dan ini bisa membuat pembuat konten dan pengiklan berpikir bahwa platform mereka tidak menarik. Meskipun kita sudah lama menggunakan internet, banyak metrik yang ada masih tidak akurat. Oleh karena itu, penting untuk diingat bahwa "views" bukanlah ukuran yang sebenarnya; banyak dari angka tersebut adalah kebohongan.
--------------------
Analisis Kami: Metrik 'views' yang tidak konsisten dan tidak akurat ini memanipulasi persepsi publik dan pembuat konten tentang keberhasilan mereka, sehingga merusak ekosistem digital secara keseluruhan. Platform memprioritaskan angka besar demi keuntungan jangka pendek tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap kepercayaan dan kualitas konten.
--------------------
Analisis Ahli:
Tristan Harris (ekspert etika teknologi): Metrik seperti 'views' yang menipu ini memperparah kecanduan dan manipulasi pengguna, karena mendorong konten clickbait dan sensasional untuk mendapatkan angka tinggi, bukan konten yang bermutu atau bermakna.
--------------------
What's Next: Di masa depan, metrik alternatif yang lebih transparan dan berbasis keterlibatan nyata akan dikembangkan untuk menggantikan 'views', namun sementara itu platform akan terus menggunakan angka yang dimanipulasi untuk menarik pengguna dan pengiklan.
Referensi:
[1] https://theverge.com/social/639811/view-counts-tiktok-instagram-x-youtube-lies
[1] https://theverge.com/social/639811/view-counts-tiktok-instagram-x-youtube-lies
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan 'view' dalam konteks media sosial?A
'View' adalah ukuran yang menunjukkan berapa kali konten telah dilihat, tetapi tidak selalu mencerminkan interaksi nyata dengan konten tersebut.Q
Mengapa metrik 'view' dianggap tidak akurat?A
Metrik 'view' dianggap tidak akurat karena dapat dihitung hanya dengan video yang mulai diputar, bahkan jika pengguna segera menggulir ke konten lain.Q
Bagaimana Facebook menghitung 'view'?A
Facebook menghitung 'view' sebagai jumlah kali video diputar, ditambah jumlah kali foto atau teks muncul di layar pengguna.Q
Apa perubahan yang dilakukan Netflix terkait penghitungan 'view'?A
Netflix mengubah cara mereka menghitung 'view' dari 70% waktu tontonan menjadi hanya 2 menit untuk meningkatkan angka yang ditampilkan.Q
Mengapa perusahaan-perusahaan ini menggunakan metrik yang menyesatkan?A
Perusahaan-perusahaan ini menggunakan metrik yang menyesatkan untuk menarik lebih banyak pengguna dan pengiklan dengan menunjukkan angka yang lebih tinggi.