Artikel - Kepanikan Beli iPhone Meningkat Akibat Ancaman Tarif Besar Pemerintah AS

AS - Ancaman tarif besar dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump menyebabkan harga saham Apple anjlok, tetapi juga mendorong pelanggan untuk bergegas membeli iPhone. Banyak pelanggan khawatir harga akan naik drastis setelah tarif diberlakukan.

Karyawan Apple di berbagai lokasi di AS melaporkan bahwa toko-toko dipenuhi pelanggan yang panik membeli produk Apple. Penjualan di toko ritel Apple di AS meningkat selama akhir pekan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Apple akan melaporkan hasil kuartal kedua fiskal pada 1 Mei, memberikan kesempatan bagi CEO Tim Cook dan CFO Kevan Parekh untuk membahas dampak tarif yang diharapkan. Namun, perusahaan belum memberikan panduan kepada toko-toko tentang cara menangani pertanyaan pelanggan terkait tarif.

--------------------

Analisis Kami: Lonjakan pembelian panik ini mencerminkan ketidakpastian pasar yang sangat tinggi dan respons emosional konsumen terhadap kebijakan pemerintah yang tidak pasti. Apple harus cepat menyesuaikan strategi produksinya agar tidak terlalu bergantung pada China agar bisa menjaga harga dan penjualan stabil.

--------------------

Analisis Ahli:

Gene Munster: Tarif tinggi akan memaksa Apple melakukan diversifikasi produksi, tapi dalam jangka pendek dampaknya akan berupa kenaikan harga dan penurunan penjualan.

Ming-Chi Kuo: Apple kemungkinan akan mempercepat ekspansi produksi di negara lain seperti India dan Vietnam sebagai mitigasi risiko tarif China-AS.

--------------------

What's Next: Jika tarif baru diberlakukan, harga iPhone dan produk Apple lainnya kemungkinan akan naik, yang dapat mengurangi penjualan dalam jangka panjang dan memaksa Apple mencari strategi manufaktur baru di luar China.

Referensi:
[1] https://www.scmp.com/tech/big-tech/article/3305593/busy-holiday-season-apple-stores-see-rush-iphone-shoppers-ahead-us-tariffs?module=top_story&pgtype=section