Artikel - Seiring dengan meningkatnya permintaan lithium, startup daur ulang baterai Tozero berlari untuk memperbesar skala dengan pendanaan awal sebesar Rp 192.41 miliar ($11,7 juta) .

Tozero adalah sebuah startup yang berbasis di Munich yang fokus pada daur ulang baterai lithium-ion untuk mendapatkan bahan baku berharga. Mereka baru saja mengumpulkan dana sebesar €11 juta untuk membangun pabrik daur ulang industri pertama mereka. Saat ini, pabrik percobaan mereka dapat memproses sembilan ton limbah baterai per hari, dan mereka berharap dapat meningkatkan kapasitas produksi secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Tozero menggunakan proses daur ulang yang ramah lingkungan dan lebih efisien dibandingkan metode tradisional, sehingga dapat mengurangi emisi hingga 70%.

Startup ini juga melihat potensi besar dalam permintaan lithium yang diperkirakan akan meningkat seiring dengan pertumbuhan kendaraan listrik dan kebutuhan baterai energi terbarukan. Mereka berencana untuk memperluas operasi mereka ke seluruh dunia setelah pabrik pertama mereka berfungsi dengan baik. Dengan fokus pada lithium dan grafit, Tozero berharap dapat memenuhi permintaan pasar yang sangat tinggi di Eropa dan berkontribusi pada keberlanjutan sumber daya energi di masa depan.

Seiring dengan meningkatnya permintaan lithium, startup daur ulang baterai Tozero berlari untuk memperbesar skala dengan pendanaan awal sebesar Rp 192.41 miliar ($11,7 juta) .

Artikel Serupa

Temui firma VC baru yang didukung secara rahasia oleh Volkswagen.

Dari proyek sains sekolah menengah menjadi Rp 300.94 miliar ($18,3 juta) : Enzim yang dipercepat oleh AI siap mengatasi limbah plastik dari fast fashion.

Moonwatt mengamankan dana sebesar Rp 136.49 miliar ($8,3 juta) untuk meningkatkan daya tahan solar dengan penyimpanan natrium-ion.

Bagaimana Bisnis Eropa Menulis Ulang Aturan Daur Ulang Baterai

Teknologi daur ulang baterai EV Eropa mencapai tonggak pengurangan CO2 sebesar 70%, menantang China.

Kekuatan Saja Tidak Cukup: Baterai Solid-State Juga Harus Berkelanjutan

Setelah Northvolt, harapan baterai Eropa sangat bergantung pada China.