Courtesy of SCMP
China Tegaskan Regulasi Ketat Setelah Kecelakaan Xiaomi Terkait Mobil Otonom
Mengatur pasar dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan dalam pengembangan teknologi mengemudi otonom awal.
17 Apr 2025, 18.46 WIB
54 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Regulasi yang lebih ketat diperlukan untuk pengembangan teknologi kendaraan otonom di Tiongkok.
- Kecelakaan fatal dapat memicu tindakan pemerintah untuk meningkatkan keselamatan di jalan.
- Produsen kendaraan listrik harus transparan mengenai kemampuan teknologi mereka untuk menghindari kesalahpahaman.
Beijing, China - China telah mengambil langkah tegas untuk mengawasi uji coba sistem bantuan pengemudi di jalanan serta klaim pemasaran tentang teknologi tersebut. Langkah ini diambil setelah kecelakaan fatal yang melibatkan kendaraan listrik Xiaomi yang menewaskan tiga orang bulan lalu. Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) mengadakan konferensi dengan 60 perusahaan untuk mendesak mereka mematuhi peraturan yang ada.
MIIT menekankan bahwa perusahaan dilarang melakukan pengujian massal teknologi mengemudi otonom tanpa persetujuan dari otoritas terkait. Selain itu, perusahaan juga tidak diizinkan melakukan pembaruan perangkat lunak over-the-air (OTA) tanpa persetujuan resmi. Langkah ini dianggap perlu untuk mengatur pasar dan memastikan keselamatan pengguna jalan.
Phate Zhang, pendiri penyedia data EV yang berbasis di Shanghai, CnEVPost, menyatakan bahwa pengujian sistem navigasi-otomatis (NOA) yang merajalela membawa risiko tinggi karena sebagian besar pengemudi masih belum menyadari dasar-dasar mengemudi otonom. Sebelum kecelakaan, regulasi penggunaan sistem NOA longgar karena kesalahpahaman bahwa teknologi tersebut sudah matang.
--------------------
Analisis Kami: Regulasi yang lebih ketat sangat penting untuk mencegah ekses dalam pengujian teknologi otonom yang masih dalam tahap pengembangan dan untuk melindungi keselamatan publik. Namun, ini juga bisa memperlambat inovasi karena proses persetujuan yang panjang dan birokrasi yang semakin kompleks.
--------------------
Analisis Ahli:
Phate Zhang: Regulasi yang lebih tegas memang diperlukan karena banyak pengemudi belum memahami cara kerja sistem otonom sehingga rawan risiko kecelakaan.
--------------------
What's Next: Pengawasan ketat dan regulasi yang lebih kuat akan membuat pengembangan teknologi kendaraan otonom di China berjalan lebih aman dan terkontrol, dengan kemungkinan berkurangnya kecelakaan akibat sistem bantuan pengemudi yang belum matang.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/business/china-business/article/3306963/china-crack-down-ev-self-driving-technology-autonomous-driving-claims?module=china_future_tech&pgtype=section
[1] https://www.scmp.com/business/china-business/article/3306963/china-crack-down-ev-self-driving-technology-autonomous-driving-claims?module=china_future_tech&pgtype=section
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada kecelakaan yang melibatkan kendaraan listrik Xiaomi?A
Kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan listrik Xiaomi yang menyebabkan tiga orang tewas.Q
Apa yang disampaikan oleh MIIT kepada produsen kendaraan listrik?A
MIIT meminta produsen untuk mematuhi regulasi pengembangan teknologi otonom dan tidak melebih-lebihkan kemampuan sistem bantuan pengemudi.Q
Mengapa pengujian sistem NOA dianggap berisiko?A
Pengujian sistem NOA dianggap berisiko karena banyak pengemudi yang belum memahami dasar-dasar mengemudi otonom.Q
Apa yang harus dilakukan produsen sebelum melakukan uji coba teknologi otonom?A
Produsen harus mendapatkan persetujuan dari otoritas terkait sebelum melakukan uji coba teknologi otonom.Q
Apa yang menjadi fokus utama dari pertemuan yang diadakan oleh MIIT?A
Fokus utama pertemuan adalah untuk mengatur pasar dan memastikan keselamatan dalam pengembangan teknologi kendaraan otonom.