Courtesy of YahooFinance
Kehebohan Kejatuhan Mantra: Dari Puncak Kesuksesan ke Kerugian Rp 82.22 triliun ($5 Miliar) Token OM
Mengungkap penyebab di balik kehancuran nilai token OM dari proyek Mantra dan memberikan analisis serta peringatan kepada investor.
17 Apr 2025, 20.49 WIB
104 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Keruntuhan Mantra menunjukkan risiko tinggi dalam proyek kripto yang tidak memiliki dasar yang kuat.
- Pentingnya analisis tokenomics dalam menilai nilai proyek kripto.
- Sikap defensif dan angkuh dari pendiri dapat memperburuk situasi ketika kritik muncul.
Dubai, United Arab Emirates - Kisah ini dimulai dengan sebuah tweet yang memicu kehancuran besar dalam dunia kripto, di mana token OM dari proyek Mantra mengalami penurunan nilai sebesar 90% dalam waktu singkat. Ishmael Asad, seorang analis aset digital dari Hedgeye, telah mencoba memperingatkan salah satu pendiri Mantra, JP Mullin, namun peringatannya diabaikan. Hanya dalam tiga hari, nilai token OM turun drastis, menghapus sekitar Rp 82.22 triliun ($5 miliar) dalam nilai di atas kertas.
Asad mengungkapkan bahwa dia telah melihat tanda-tanda peringatan sejak November, terutama terkait dengan tokenomics dan fundamental yang tidak mendukung valuasi saat itu. Mantra menggandakan suplai token OM saat bermigrasi dari Ethereum ke L1 mereka sendiri, dan menyimpan sebagian besar suplai baru untuk kontributor inti, pendanaan awal, dan hibah pengembangan ekosistem. Hype tentang kemitraan di Dubai juga menciptakan ilusi kemajuan, padahal tidak ada aset nyata yang ditokenisasi di platform Mantra.
Setelah kehancuran ini, JP Mullin mengusulkan ide buyback atau token burn, namun Asad merasa kerusakan reputasi sudah terlalu parah. Asad tetap optimis tentang tokenisasi aset dunia nyata sebagai kasus penggunaan kripto, namun menekankan bahwa masalah utama adalah eksekusi yang buruk. Dia lebih bullish pada proyek Polymesh yang memiliki tujuan serupa dengan Mantra namun dengan eksekusi yang lebih baik.
--------------------
Analisis Kami: Situasi ini menunjukkan bahwa hype dan janji tanpa fondasi kuat bisa menghancurkan nilai aset digital dalam waktu singkat. Investor harus belajar dari kasus Mantra bahwa validasi fundamental dan transparansi adalah kunci utama sebelum terjun dalam investasi kripto yang berisiko tinggi.
--------------------
Analisis Ahli:
Ishmael Asad: Saya sudah melihat tanda-tanda awal yang menunjukkan proyek ini tidak punya dasar tokenomics yang sehat dan kegagalan komunikasi pendiri memperparah kejatuhan. Harapannya adalah pasar makin sadar dan lebih kritis terhadap proyek aset digital yang mengklaim punya nilai dunia nyata.
--------------------
What's Next: Keruntuhan kepercayaan terhadap proyek Mantra dan token OM berpotensi memperburuk reputasi sektor tokenisasi aset dunia nyata di pasar kripto, sementara investor akan semakin selektif dan waspada terhadap proyek serupa dengan valuasi yang tidak realistis.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/crypto-analyst-predicted-mantras-5-134932086.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/crypto-analyst-predicted-mantras-5-134932086.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan keruntuhan Mantra?A
Keruntuhan Mantra disebabkan oleh peristiwa likuidasi yang memicu penurunan besar dalam nilai token OM.Q
Siapa Ishmael Asad dan apa perannya dalam konteks artikel ini?A
Ishmael Asad adalah analis aset digital yang memperingatkan tentang potensi keruntuhan Mantra dan mencatat bahwa banyak orang di komunitas tidak menerima pendapatnya.Q
Apa yang terjadi pada nilai OM token setelah likuidasi?A
Nilai OM token anjlok dari sekitar $8 menjadi di bawah $1 dalam waktu singkat, mengakibatkan kerugian sekitar $5 miliar.Q
Mengapa JP Mullin dianggap tidak kompeten oleh Ishmael Asad?A
JP Mullin dianggap tidak kompeten karena latar belakangnya yang minim pengalaman dan respons angkuhnya terhadap kritik.Q
Apa alternatif yang dianggap lebih baik oleh Ishmael Asad setelah keruntuhan Mantra?A
Ishmael Asad lebih optimis terhadap Polymesh sebagai alternatif untuk tokenisasi aset dunia nyata.