Courtesy of TechCrunch
M&A Teknologi di 2025: Harapan Bangkit Terhambat Ketidakpastian Tarif
Menganalisis apakah aktivitas M&A dapat berkembang di pasar yang tidak pasti dan dampak kebijakan tarif terhadap pasar teknologi.
22 Apr 2025, 01.12 WIB
135 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- M&A dapat terjadi meskipun pasar tidak dalam kondisi baik, tetapi ketidakpastian dapat menghambat aktivitas.
- Tarif yang diumumkan oleh pemerintah dapat mempengaruhi valuasi dan keputusan akuisisi perusahaan besar.
- Startup yang kesulitan mendapatkan pendanaan mungkin harus mempertimbangkan akuisisi dengan valuasi yang lebih rendah.
Amerika Serikat - Pasar modal ventura mengalami penurunan pada tahun 2022, membuat investor menunggu kembalinya exit melalui M&A dan IPO. Memasuki tahun 2025, ada harapan karena valuasi startup tahap akhir mulai pulih dan beberapa kesepakatan besar memberikan kesan bahwa rebound mungkin sedang berlangsung. Namun, pengumuman tarif baru oleh Donald Trump pada awal April 2025 menyebabkan ketidakpastian pasar.
Pada kuartal pertama 2025, ada 205 akuisisi startup di AS, termasuk kesepakatan besar seperti pembelian Weights & Biases oleh CoreWeave seharga Rp 27.96 triliun ($1,7 miliar) dan akuisisi Wiz oleh Google seharga Rp 526.24 triliun ($32 miliar) . Namun, tarif baru yang diumumkan oleh Trump menyebabkan penurunan harga saham perusahaan teknologi besar dan menciptakan ketidakpastian di pasar.
Para ahli seperti Stellar Tucker dan Kyle Stanford mencatat bahwa ketidakpastian ini membuat perusahaan ragu untuk melakukan akuisisi besar. Meskipun beberapa kesepakatan masih akan terjadi, terutama dari startup yang tidak dapat mengumpulkan dana, prospek untuk aktivitas M&A yang stabil di tahun 2025 tampak rendah. Ketidakpastian ini kemungkinan akan berlanjut hingga musim panas dan mungkin mempengaruhi aktivitas M&A sepanjang tahun.
--------------------
Analisis Kami: Ketidakpastian kebijakan perdagangan telah menjadi hambatan signifikan yang membuat perusahaan besar menahan diri dalam kegiatan M&A, meski ada kebutuhan strategis untuk pertumbuhan. Keadaan ini menciptakan peluang bagi perusahaan yang sangat didanai, khususnya di bidang AI, untuk mengakuisisi startup dengan valuasi lebih rendah akibat kesulitan pendanaan.
--------------------
Analisis Ahli:
Kyle Stanford: Perusahaan besar akan sulit berinvestasi pada masa valuasi saham yang tertekan dan ketidakpastian pasar, sehingga memilih melakukan buyback saham daripada pembelian perusahaan.
Thomas Earnest: Perusahaan yang gagal menggalang pendanaan harus realistis menerima down rounds atau akuisisi dengan diskon, dan aktivitas M&A yang didorong oleh kebutuhan ini tetap terjadi meskipun pasar umum melambat.
--------------------
What's Next: Jika ketidakpastian tarif belum mereda setelah jeda 90 hari, aktivitas M&A di sektor teknologi kemungkinan akan tetap lesu hingga akhir 2025, dengan hanya sedikit peluang transaksi besar yang dapat terwujud.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/04/21/tariff-turmoil-may-have-killed-the-tech-ma-markets-comeback/
[1] https://techcrunch.com/2025/04/21/tariff-turmoil-may-have-killed-the-tech-ma-markets-comeback/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi di pasar teknologi pada awal 2025?A
Pada awal 2025, pasar teknologi menunjukkan tanda-tanda pemulihan dengan banyak akuisisi yang signifikan.Q
Mengapa tarif yang diumumkan oleh Donald Trump berdampak pada pasar M&A?A
Tarif yang diumumkan menyebabkan penurunan harga saham perusahaan teknologi, menciptakan ketidakpastian di pasar M&A.Q
Apa yang diharapkan oleh investor menjelang 2025?A
Investor berharap akan ada lebih banyak peluang keluar melalui M&A dan IPO di tahun 2025.Q
Apa yang terjadi dengan valuasi startup setelah tahun 2021?A
Setelah tahun 2021, banyak startup mengalami penurunan valuasi, dan ketidakpastian mengenai nilai mereka terus berlanjut.Q
Siapa yang kemungkinan akan melakukan akuisisi di pasar saat ini?A
Perusahaan AI yang memiliki modal besar, seperti OpenAI, kemungkinan akan melakukan akuisisi terhadap startup yang lebih kecil.