Ancaman Kiamat 2026: Ledakan Populasi dan Perubahan Iklim Ekstrem
Courtesy of CNBCIndonesia

Ancaman Kiamat 2026: Ledakan Populasi dan Perubahan Iklim Ekstrem

Menyampaikan peringatan tentang ancaman kiamat akibat ledakan populasi dan perubahan iklim ekstrem serta pentingnya intervensi untuk mengendalikan pertumbuhan populasi dan mitigasi perubahan iklim.

23 Apr 2025, 07.40 WIB
144 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pertumbuhan populasi yang tidak terkendali dapat mengancam kelangsungan hidup di Bumi.
  • Perubahan iklim menyebabkan bencana alam yang semakin ekstrem, terutama di Asia.
  • Intervensi pemerintah diperlukan untuk mengendalikan pertumbuhan populasi dan mengurangi dampak perubahan iklim.
Jakarta, Indonesia - Laju pertumbuhan populasi manusia yang tidak terkendali dan perubahan iklim ekstrem memunculkan ancaman serius bagi kelangsungan hidup di Bumi. Para ilmuwan, termasuk Heinz von Foerster, memperingatkan bahwa tahun 2026 bisa menjadi titik akhir bagi umat manusia jika tidak ada intervensi untuk mengendalikan pertumbuhan populasi. Thomas Malthus sebelumnya juga menyatakan bahwa populasi manusia yang meningkat tanpa henti tidak akan seimbang dengan suplai makanan yang tersedia.
Percepatan inovasi teknologi pangan tidak mampu mengimbangi kecepatan kelahiran manusia yang terus melonjak. Selain itu, perubahan iklim yang makin ekstrem juga menjadi ancaman besar. Laporan dari Badan Meteorologi Dunia (WMO) menunjukkan bahwa Asia mengalami pemanasan lebih cepat dari rata-rata global dan banyak negara di Asia mengalami tahun terpanas yang pernah tercatat pada 2023.
Pada tahun 2023, total 79 bencana yang terkait dengan bahaya hidrometeorologi dilaporkan di Asia, dengan lebih dari 80% terkait dengan peristiwa banjir dan badai. Kenaikan permukaan laut juga menjadi perhatian serius, dengan banyak area di Indonesia mengindikasikan Global Mean Sea Level (GMSL) di atas rata-rata global. Peringatan dini dan kesiapsiagaan yang lebih baik telah menyelamatkan ribuan nyawa, namun langkah-langkah lebih lanjut diperlukan untuk mengatasi ancaman ini.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diprediksi oleh Heinz von Foerster mengenai pertumbuhan populasi?
A
Heinz von Foerster memprediksi bahwa Bumi akan mencapai batas kapasitas maksimalnya pada tahun 2026 jika pertumbuhan populasi tidak terkendali.
Q
Mengapa PBB memberikan perhatian khusus terhadap perubahan iklim di Asia?
A
PBB memberikan perhatian khusus terhadap perubahan iklim di Asia karena benua ini mengalami pemanasan lebih cepat dan banyak negara di Asia mengalami bencana alam yang parah.
Q
Apa yang menjadi penyebab utama bencana alam di Asia pada tahun 2023?
A
Penyebab utama bencana alam di Asia pada tahun 2023 adalah perubahan iklim yang ekstrem, termasuk kekeringan, gelombang panas, banjir, dan badai.
Q
Bagaimana Thomas Malthus berpendapat tentang pertumbuhan populasi dan sumber daya?
A
Thomas Malthus berpendapat bahwa pertumbuhan populasi yang tidak terkendali akan mengakibatkan kekurangan sumber daya, terutama makanan.
Q
Apa yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengendalikan pertumbuhan populasi?
A
Pemerintah dapat mengendalikan pertumbuhan populasi dengan mengeluarkan kebijakan pajak lebih tinggi untuk keluarga yang memiliki lebih dari dua anak.

Artikel Serupa

Risiko Tenggelam Jakarta dan 10 Kota Dunia Akibat Perubahan Iklim MeningkatCNBCIndonesia
Sains
16 hari lalu
74 dibaca

Risiko Tenggelam Jakarta dan 10 Kota Dunia Akibat Perubahan Iklim Meningkat

Ancaman Rekor Panas Bumi dan Kenaikan Suhu di Atas 1,5°C dalam 5 TahunCNBCIndonesia
Sains
18 hari lalu
58 dibaca

Ancaman Rekor Panas Bumi dan Kenaikan Suhu di Atas 1,5°C dalam 5 Tahun

Ancaman Tenggelamnya Kota-Kota Besar Dunia Akibat Perubahan IklimCNBCIndonesia
Sains
20 hari lalu
110 dibaca

Ancaman Tenggelamnya Kota-Kota Besar Dunia Akibat Perubahan Iklim

Kerusakan AMOC: Tanda Kiamat Bumi yang Harus DiwaspadaiCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
71 dibaca

Kerusakan AMOC: Tanda Kiamat Bumi yang Harus Diwaspadai

Krisis Iklim: Dunia di Ambang Batas Pemanasan Global 1,5 Derajat CelsiusCNBCIndonesia
Sains
2 bulan lalu
95 dibaca

Krisis Iklim: Dunia di Ambang Batas Pemanasan Global 1,5 Derajat Celsius

Penelitian: 2023 Tahun Terpanas dalam 2.000 Tahun TerakhirCNBCIndonesia
Sains
2 bulan lalu
134 dibaca

Penelitian: 2023 Tahun Terpanas dalam 2.000 Tahun Terakhir