Courtesy of CNBCIndonesia
Pria Gugat Apple Rp 84 Miliar karena Tak Bisa Akses Data iPhone Dicuri
Menggambarkan kasus hukum di mana Michael Mathews menuntut Apple untuk mengembalikan akses ke data yang hilang setelah iPhone-nya dicuri.
28 Apr 2025, 10.00 WIB
181 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kehilangan ponsel dapat menyebabkan hilangnya akses ke data penting.
- Gugatan terhadap perusahaan teknologi dapat terjadi jika pengguna merasa hak mereka dilanggar.
- Perusahaan seperti Apple memiliki tanggung jawab untuk melindungi data pengguna dan memberikan akses yang sesuai.
Scottsdale, Arizona, Amerika Serikat - Kehilangan ponsel di zaman sekarang bisa menjadi bencana besar karena ponsel menyimpan banyak data penting dan transaksi keuangan. Michael Mathews, seorang pria dari Scottsdale, Arizona, mengalami hal ini ketika iPhone-nya dicuri. Dia kehilangan akses ke foto, musik, pengembalian pajak, dan penelitian dari pekerjaannya.
Mathews menuntut Apple senilai USRp 82.22 miliar ($5 juta) atau sekitar Rp 84,2 miliar karena perusahaan tersebut menolak mengembalikan akses ke data yang hilang. Meskipun Mathews bisa memberikan bukti substansial bahwa data tersebut miliknya, Apple menolak menyetel ulang Recovery Key atau mengizinkan Mathews mengakses akun dan datanya.
Pengacara Mathews, K.Jon Breyer, menyatakan bahwa Apple menyimpan data yang bukan milik perusahaan dan menolak mengembalikannya. Apple tidak memberikan komentar langsung mengenai kasus ini, tetapi menyatakan bahwa mereka menanggapi semua serangan pada pengguna dengan sangat serius.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250428092735-37-629211/iphone-hilang-pemiliknya-tagih-ganti-rugi-rp-842-miliar-dari-apple
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250428092735-37-629211/iphone-hilang-pemiliknya-tagih-ganti-rugi-rp-842-miliar-dari-apple
Analisis Kami
"Kejadian ini menunjukkan adanya celah antara perlindungan keamanan data dengan hak pengguna akses data mereka sendiri, yang harus segera diperbaiki oleh perusahaan besar seperti Apple. Jika perusahaan tidak memberikan solusi yang memadai, kepercayaan pengguna terhadap teknologi akan semakin menurun dan memicu lebih banyak tuntutan hukum serupa."
Analisis Ahli
Ahmad Faisal (pakar keamanan siber)
"Kasus ini memicu perlunya kebijakan yang lebih jelas tentang akses-data dan proteksi pengguna ketika perangkat mereka hilang, agar tidak menjadi korban ganda antara kehilangan perangkat dan data."
Dina Kusuma (pengacara teknologi informasi)
"Penolakan Apple bisa dianggap membatasi hak pengguna atas data pribadinya sendiri, yang secara hukum harus diakui sebagai milik individu meski disimpan di cloud perusahaan."
Prediksi Kami
Kasus ini bisa membuka diskusi lebih luas tentang perlindungan data pengguna dan tanggung jawab perusahaan teknologi dalam memberikan akses ke data pribadi, bahkan saat terjadi pencurian atau kehilangan perangkat.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Michael Mathews dan apa yang terjadi padanya?A
Michael Mathews adalah seorang pria berusia 53 tahun yang kehilangan iPhone-nya di Scottsdale, Arizona.Q
Mengapa Michael Mathews menggugat Apple?A
Michael Mathews menggugat Apple karena ia tidak dapat mengakses data penting yang hilang dari ponselnya.Q
Apa yang diminta Mathews dari Apple dalam gugatannya?A
Mathews meminta akses pada 2 terabyte data yang ada dalam ponselnya.Q
Bagaimana tanggapan Apple terhadap gugatan tersebut?A
Apple tidak memberikan komentar spesifik tentang kasus ini, tetapi menyatakan bahwa mereka menanggapi semua serangan pada pengguna dengan serius.Q
Apa yang dikatakan pengacara Mathews tentang data yang disimpan Apple?A
Pengacara Mathews menyatakan bahwa Apple menyimpan data yang bukan milik mereka dan menolak untuk mengembalikannya.