Near Space Labs: Revolusi Gambar Udara dengan Balon Helium
Courtesy of TechCrunch

Rangkuman Berita: Near Space Labs: Revolusi Gambar Udara dengan Balon Helium

Mengembangkan bisnis Near Space Labs dengan menggunakan balon helium untuk mengambil gambar resolusi tinggi dari stratosfer dan memperluas cakupan serta segmen pelanggan.

TechCrunch
DariĀ TechCrunch
29 April 2025 pukul 20.11 WIB
19 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Near Space Labs menggunakan balon helium untuk mengambil gambar udara dengan cara yang inovatif.
  • Perusahaan ini telah menarik perhatian dari investor besar dan pelanggan di industri asuransi.
  • Ada potensi untuk memperluas penggunaan teknologi ini ke sektor pertanian dan lainnya.
New York, United States - Near Space Labs adalah startup yang menggunakan balon helium untuk mengangkat pesawat yang dirancang khusus ke stratosfer untuk mengambil gambar resolusi tinggi dari bumi. Startup ini telah mendapatkan traction signifikan dengan pelanggan yang menggunakan gambar Near Space, dan telah mengumpulkan Rp 328.90 miliar ($20 juta) untuk memperluas bisnisnya.
Near Space Labs didirikan oleh Rema Matevosyan, Ignasi Lluch, dan Albert Caubet, yang semuanya memiliki latar belakang dalam teknologi ruang angkasa dan fisika. Salah satu segmen pelanggan terbesar Near Space Labs hingga saat ini adalah industri asuransi, yang menggunakan gambar Near Space untuk melacak dan memahami dampak bencana besar seperti kebakaran dan badai.
Near Space Labs berencana untuk mencakup 80% populasi AS dua kali setahun dengan gambar 7cm. Startup ini juga berencana untuk memperluas peluangnya di segmen lain seperti pertanian, yang membutuhkan gambar resolusi tinggi untuk menentukan kondisi tanaman mereka. Dengan teknologi yang relatif murah dan serbaguna, Near Space Labs memiliki potensi besar untuk berkembang di berbagai industri.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilakukan oleh Near Space Labs?
A
Near Space Labs mengembangkan pesawat yang diangkat oleh balon helium untuk mengambil gambar dari stratosfer.
Q
Siapa yang memimpin putaran pendanaan Seri B untuk Near Space Labs?
A
Putaran pendanaan Seri B untuk Near Space Labs dipimpin oleh Bold Capital Partners.
Q
Apa segmen pelanggan utama Near Space Labs saat ini?
A
Segmen pelanggan utama Near Space Labs saat ini adalah industri asuransi.
Q
Mengapa Near Space Labs tidak memerlukan lisensi khusus untuk terbang?
A
Near Space Labs tidak memerlukan lisensi khusus untuk terbang karena pesawatnya hanya 'digerakkan' oleh balon dan menggunakan arus angin.
Q
Apa rencana ekspansi Near Space Labs ke depan?
A
Rencana ekspansi Near Space Labs adalah untuk mencakup 80% populasi AS dua kali setahun dengan gambar resolusi tinggi.

Rangkuman Berita Serupa

Dua startup luar angkasa telah bergabung untuk menciptakan generasi berikutnya dari teleskop.TechCrunch
Sains
2 bulan lalu
76 dibaca

Dua startup luar angkasa telah bergabung untuk menciptakan generasi berikutnya dari teleskop.

Startup luar angkasa Loft Orbital mengumpulkan Rp 2.80 triliun ($170 juta)  untuk memperluas armada satelitnya.Reuters
Sains
3 bulan lalu
31 dibaca

Startup luar angkasa Loft Orbital mengumpulkan Rp 2.80 triliun ($170 juta) untuk memperluas armada satelitnya.

200 VC ingin berinvestasi dalam putaran pendanaan awal Lumen Orbit sebesar Rp 180.90 miliar ($11 juta) .TechCrunch
Bisnis
4 bulan lalu
57 dibaca

200 VC ingin berinvestasi dalam putaran pendanaan awal Lumen Orbit sebesar Rp 180.90 miliar ($11 juta) .

Balon robot seberat 12 pon AS menangkap area sebesar NYC dengan detail yang menakjubkan.InterestingEngineering
Bisnis
5 bulan lalu
26 dibaca

Balon robot seberat 12 pon AS menangkap area sebesar NYC dengan detail yang menakjubkan.

AS mengerahkan kamera robot otonom pertama di stratosfer secara nasional.InterestingEngineering
Bisnis
5 bulan lalu
88 dibaca

AS mengerahkan kamera robot otonom pertama di stratosfer secara nasional.

Produsen drone Skydio mengumpulkan dana tambahan sebesar Rp 2.80 triliun ($170 juta) .TechCrunch
Bisnis
5 bulan lalu
117 dibaca

Produsen drone Skydio mengumpulkan dana tambahan sebesar Rp 2.80 triliun ($170 juta) .