Courtesy of YahooFinance

Perang Dagang AS-China Hantam Harga Minyak Dunia, Proyeksi Turun

Memberikan informasi tentang penurunan harga minyak mentah akibat ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi pasar minyak.

29 Apr 2025, 07.57 WIB

69 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Harga minyak mengalami penurunan akibat ketegangan perdagangan antara AS dan Cina.
OPEC+ mempertimbangkan untuk meningkatkan produksi minyak di tengah surplus pasokan.
Proyeksi harga minyak Brent telah diturunkan oleh Barclays karena dampak dari perang dagang.

London, Inggris - Harga minyak mentah turun pada hari Selasa karena investor menurunkan ekspektasi pertumbuhan permintaan akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Harga minyak mentah Brent turun 59 sen atau 0,9% menjadi Rp 107.34 juta ($65,27) per barel, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 49 sen atau 0,8% menjadi Rp 101.24 juta ($61,56) per barel.

Negosiasi yang terhenti antara China dan AS meningkatkan kecemasan tentang prospek pertumbuhan ekonomi dan permintaan. Presiden Donald Trump mendorong perubahan perdagangan dunia dengan mengenakan tarif pada semua impor ke AS, yang menciptakan risiko tinggi bahwa ekonomi global akan jatuh ke dalam resesi tahun ini.

Barclays memangkas perkiraan harga minyak Brent 2025 sebesar Rp 65.78 miliar ($4 m) enjadi Rp 1.15 juta ($70) per barel karena ketegangan perdagangan yang meningkat dan perubahan strategi produksi oleh kelompok OPEC+. Beberapa anggota OPEC+ akan menyarankan percepatan kenaikan output untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Juni.

--------------------

Analisis Kami: Perang dagang antara AS dan China jelas mengganggu keseimbangan pasar minyak global, menimbulkan ketidakpastian besar yang membuat investor berhati-hati. Sementara itu, langkah OPEC+ memperbanyak produksi hanya akan memperparah surplus yang ada, sehingga menekan harga minyak dalam jangka menengah.

--------------------

Analisis Ahli:

Tamas Varga: Negosiasi yang mandek antara AS dan China meningkatkan kecemasan tentang prospek pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.

--------------------

What's Next: Harga minyak kemungkinan akan tetap rentan terhadap tekanan dari ketegangan perdagangan dan peningkatan pasokan selama beberapa bulan ke depan, berpotensi mempertahankan tren penurunan harga.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/oil-falls-economic-jitters-dampen-005745856.html