Courtesy of YahooFinance
Pendapatan Qualcomm Tertekan Tarif Perang Dagang, Apa Dampaknya?
Menginformasikan tentang penurunan saham Qualcomm dan kekhawatiran terkait dampak tarif terhadap permintaan produk mereka.
01 Mei 2025, 20.48 WIB
109 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Proyeksi pendapatan Qualcomm menunjukkan kekhawatiran tentang permintaan produk akibat tarif perdagangan.
- Qualcomm berusaha untuk mengurangi ketergantungan pada pasar smartphone dengan mengeksplorasi area baru seperti otomotif dan kecerdasan buatan.
- Meskipun belum ada dampak langsung dari tarif, Qualcomm tetap waspada terhadap potensi konsekuensi di masa depan.
New York, Amerika Serikat - Saham Qualcomm Inc. turun setelah perusahaan memberikan perkiraan pendapatan yang lesu, menyoroti kekhawatiran bahwa tarif akan mengurangi permintaan untuk produknya. Pendapatan pada periode yang berakhir Juni diperkirakan berada di kisaran Rp 162.81 triliun ($9,9 miliar) hingga Rp 175.96 triliun ($10,7 miliar) , sedikit di bawah perkiraan rata-rata analis sebesar Rp 169.88 triliun ($10,33 miliar) .
Qualcomm sangat rentan terhadap dampak tarif yang diancam oleh AS dan China, dengan China menjadi pasar terbesar untuk chip Qualcomm. Meskipun belum ada dampak material dari tarif, dampak tidak langsung dari tarif tidak dapat diprediksi saat ini.
Di bawah kepemimpinan Cristiano Amon, Qualcomm berusaha mengurangi ketergantungannya pada pasar ponsel dengan mendorong penjualan chip ke produsen mobil dan menawarkan prosesor baru untuk laptop kecerdasan buatan. Saham Qualcomm turun hingga 9,2% setelah pasar dibuka di New York pada hari Kamis.
--------------------
Analisis Kami: Situasi ini menunjukkan betapa rentannya industri chip terhadap dinamika geopolitik dan perdagangan internasional. Qualcomm harus mempertahankan inovasi produknya sekaligus memperkuat pasar baru untuk mengurangi risiko ketergantungan pada pasar China yang sedang tertekan oleh kebijakan tarif.
--------------------
Analisis Ahli:
Cristiano Amon: Fokus kami adalah mengendalikan variabel yang bisa kami kendalikan, termasuk pengembangan teknologi dan hubungan pelanggan, meskipun ketidakpastian pasar tetap tinggi.
--------------------
What's Next: Jika ketegangan dagang dan tarif antara AS dan China terus berlanjut, Qualcomm kemungkinan menghadapi pertumbuhan pendapatan yang tertekan dan harus mempercepat diversifikasi produknya di luar pasar smartphone.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/qualcomm-gives-soft-sales-forecast-201738755.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/qualcomm-gives-soft-sales-forecast-201738755.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan saham Qualcomm?A
Penurunan saham Qualcomm disebabkan oleh proyeksi pendapatan yang lemah dan kekhawatiran tentang dampak tarif perdagangan.Q
Berapa proyeksi pendapatan Qualcomm untuk periode yang berakhir pada bulan Juni?A
Proyeksi pendapatan Qualcomm untuk periode yang berakhir pada bulan Juni adalah antara $9,9 miliar hingga $10,7 miliar.Q
Siapa CEO Qualcomm dan apa fokus utama mereka saat ini?A
CEO Qualcomm adalah Cristiano Amon, yang saat ini fokus pada inovasi teknologi dan mengurangi ketergantungan pada pasar smartphone.Q
Apa dampak tarif perdagangan terhadap Qualcomm menurut CFO mereka?A
Menurut CFO Akash Palkhiwala, meskipun belum ada dampak langsung dari tarif, konsekuensi tidak langsungnya sulit diprediksi.Q
Bagaimana kinerja Qualcomm dibandingkan dengan indeks semikonduktor Philadelphia?A
Kinerja Qualcomm lebih baik dibandingkan dengan indeks semikonduktor Philadelphia, yang mengalami penurunan 15%.Artikel Serupa
Teknologi
5 bulan lalu
146 dibaca
Broadcom Catat Lonjakan Penjualan Berkat Permintaan Chip AI yang Terus Meningkat
Finansial
6 bulan lalu
104 dibaca
Applied Materials Hadapi Tantangan Ekspor dan Optimisme dari Permintaan AI
Finansial
6 bulan lalu
94 dibaca
Apple Berjuang di China: Tarik Ulur Risiko Tarif dan Peluang AI Baru
Teknologi
6 bulan lalu
267 dibaca
Saham Arm dan Qualcomm Turun Karena AI Belum Dorong Permintaan Chip Konsumen
Finansial
6 bulan lalu
216 dibaca
Saham AS Menggeliat Melambat Karena Laporan Pendapatan Mengecewakan dan Kebijakan Moneter
Finansial
6 bulan lalu
157 dibaca